seputartuban.com, SOKO – Setelah sembilan jam berada diatas menara tower telekomunikasi dan penangkal petir milik perusahaan Joint Operation Body Pertamina Petrochina East Java (JOB PPEJ) aksi nekat Ahmad Sa’roni (32), warga Dusun Delik, Desa Rahayu, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban berakhir, Selasa (25/4/2016) sore.
Upaya menurunkan warga yang menuntut pekerjaan dengan cara berbeda itu cukup lama karena harus membujuknya agar menerima ajakan petugas. Yakni dia mau turun atau diturunkan, tanpa mengorbankan nyawanya atau merugikan sekitarnya.
“Ia dijemput dan diturunkan oleh 2 petugas BPBD sekitar Pukul 18.15 WIB. Kondisinya dalam keadaan lemas, kaki sulit digerakkan karena keram, dan mengalami dehidrasi akibat terlalu lama berada diatas tower,” terang Kapolsek Soko, AKP Yudi Hermawan saat dihubungi melalui ponsel. Selasa, (25/4/2017) pukul 17:20 WIB.
Menurutnya, kejadian itu menyita perhatian publik karena Ahmad nekat memanjat tower setinggi 45 meter tersebut. Peristiwa itu berhasil disudahi, setelah pihak keluarga dan perangkat desa dihadirkan untuk membujuknya menggunakan pengeras suara dari bawah menara gower.
Sedangkan untuk menghindari agar pelaku tidak berupaya melompat ataupun terjatuh dari menara yang berada di Pad A (CPA) JOB PPEJ. Petugas berseragam Savety HSE menyerupai seragam milik karyawan perusahaan berjaga tepat dibawah tower dengan membentangkan kain.
Upaya tersebut untuk mengurangi daya benturan bilanamana pelaku nekat melompat ataupun terjatuh saat dilakukan evakuasi. “Tadi 6 anggota yang disiagakan dibawah tower, kabar terakhir ia sudah dibawa ke klinik kesehatan milik perusahaan untuk diberikan pertolongan medis,” Pungkasnya.
Diketahui, aksi tersebut dilakukan lantaran kontrak kerjanya dengan perusahaan sudah selesai. Ia menuntut agar dipekerjakan lagi oleh perusahaan. ARIF AHMAD AKBAR
alhamdulillah tidak jadi nekad loncat