TUBAN
seputartuban.com – Siswa SMAN 1 Kerek, Wibowo dengan nomor peserta dengan nomor peserta 15-30-089-B menjalani Ujian Nasional (UN) di RSUD dr. R Koesma Tuban, Senin (15/04/2013). Karena dia usai menjalani operasi usus buntu yang dideritanya.
Siswa asal Desa Gaji Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban ini tidak mendapatkan perlakukan khusus. Saat mengerjakan soal, dia juga diawasi seorang pengawas ruang dan seorang polisi dari Polsek Kerek. Serta diberi waktu mengerjakan soal selama 90 menit.
Karena kondisinya masih lemah, putra pertama dari 3 bersaudara ini terpaksa mengerjakan soal dengan cara berbaring. Karena luka akibat operasinya masih sakit jika dipakai gerak berlebihan.
Kanit Binmas Polsek Kerek, AIPTU Albertus K, yang menjaga saat UN mengatakan sejak sabtu (13/04/2013) Wibowo dibawa ke RSUD. Karena menderita penyakit usus buntu saat itu langsung dilakukan operasi medis.
“Sabtu kemarin dibawa kerumah sakit dan langsung dioperasi. Sebenarnya anaknya minta dioperasi setelah pelaksanaan Ujian Nasional. Tetapi kondisinya tidak memungkinkan dan harus secepatnya dioperasi,” katanya.
Karena keterbatasan fisiknya, wibowo dalam mengisi lembar jawaban dibantu pengawas. Yakni dengan mengisikan jawaban yang sudah dipilihnya. Siswa yang memiliki nomor induk 0201 ini membaca soal UN. Setelah dirinya menjawab, pengawas ruang baru mengisinya.
Panitia Penyelenggara UN SMAN 1 Kerek, Adi Sudigdo memastikan pihaknya tetap memperlakukan sama anak didiknya. Yakni dengan memberikan durasi waktu mengerjakan soal seperti waktu pelaksanaan UN disekolah.
“Setelah selesai kita harus kembali kesekolahan, karena penyegelan lembar jawabannya harus dilakukan disekolahan. Besok pagi kita kesini lagi dengan membawa soal untuk ujian berikutnya yang sesuai dengan jadwal yang ada,” jelasnya.
Sementara itu, menurut Darmani (45), orang tua siswa mengatakan, anaknya sejak 1 bulan lalu mengeluh sakit perut. Dan setelah diperiksa ternyata menderita usus buntu dan secepatnya dilakukan pertolongan medis.
“Tidak belajar mas, karena tidak membawa buku dan kita hanya memikirkan kesembuhannya. Mohon bantuan do’anya mas, semoga anak saya lulus ujian,” harapnya. (muh)