TUBAN
seputartuban.com – Sudah hampir sepekan petani kelimpungan karena pupuk langka. Sehingga petani yang seharusnya memupuk tanamanya harus ditunda. Ditakutkan jika terlambat memupuk, akan berpengaruh hasil panen menurun.
Sejumlah kecamatan mulai mengalami kelangkaan, diantaranya Kecamatan Jenu, Kecamatan Tambakboyo, Kecamatan Bancar, Kecamatan Merakurak, Kecamatan Montong, Kecamatan Soko dan kecamatan lainya. Pupuk subsidi yang biasanya dibeli, hilang dipasaran mulai beberapa minggu. Tanaman jagung dan padi yang seharusnya sudah dipupuk harus ditunda sampai mendapatkan jatah pupuk.
Sukirman Ma’ruf (48), petani asal Desa Sumber, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban saat dikonfirmasi Jum’at (03/01/2014) mengatakan bahwa sudah hampir 2 minggu ini dia tidak bisa mendapatkan pupuk. Karena Kios resmi penjual pupuk tidak memiliki pupuk.
Dampaknya, tanaman padinya mulai mengering dan bulir padi kurang berisi. “Bagaimana mau membeli, pupuknya saja tidak ada. Sudah antri seminggu belum dapat juga,” keluhnya.
Anas Sucipto (38) warga Desa Jenggolo, Kecamatan Jenu, Kabupaten tuban yang sekaligus pengelola kios pupuk resmi mengatakan hal yang sama. Bahwa pupuk langka dan tidak ada pengiriman dari gudang. Dia sudah berkali-kali meminta kiriman pupuk. Namun dijawab bahwa jatah pupuk petani di tahun 2013 sudah habis.
Sehingga harus menunggu jatah pupuk di tahun 2014. “Sudah tahun baru pupuk juga langka. Saya hanya mendistribusikan saja. Kalau langka urusan pemerintah yang mengatur distribusinya,” ujarnya.
Terpisah, Kepala Seksi Bidang. Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian, Parno saat dikonfirmasi mengatakan bahwa pupuk bukan mengalami kelangkaan. Hanya pendistribusiannya saja harus menunggu Delivery Order (DO) yang ditujukan kepada gudang penyangga di Kabupaten Tuban masih antri.
“Apa yang dialami petani itu juga terjadi di kecamatan lainnya. Seperti soko dan parengan. Kita sudah sediakan pupuk tidak akan langka lagi. Stoknya setiap 1 Ha lahan mendapat 1,5 kwintal pupuk,” kilahnya. (han)
