TUBAN
![Salah satu aktivitas UKM di Tuban](http://seputartuban.com/wp-content/uploads/2012/08/Takjil-300x224.jpg)
seputartuban.com – Progam kemitraan Pembinaan Usaha Kecil (PUK) PT Semen Indonesia (persero) Tbk. diduga dimainkan calo. Pasalnya disetiap kecamatan hampir semuanya terdapat lebih dari seorang yang dapat mengakses khusus dana pinjaman lunak ini. Selain itu, juga mendapat prioritas saat pengajuan pinjaman.
Kondisi ini sangat merugikan pengusaha mikro. Karena jika melalui calo, dana pinjaman yang dicairkan berkurang. Karena harus memberikan fee, dengan dalih uang transport maupun uang terima kasih. Jumlahnya relatif, semakin banyak nilai pencairan dana pinjaman, semakin banyak pula uang yang harus dikeluarkan para UKM.
Jika UKM menuruti perkataan calo ini, kemudahan biasanya didapatkan. Mulai prosesnya lebih cepat, hingga rencana dan materi survey petugas PUK dapat dibocorkan. Salah satunya, pelaku UKM asal Kecamatan Montong ini mengaku dirinya sejak November 2012 sudah mengajukan proposal pinjaman. Namun hingga saat ini belum pernah sekalipun ada kabar pencairan.
“Saya memang tidak lewat orang-orang itu (calo). Padahal saya sudah jadi UKM Binaanya saja masih sulit. Apalagi yang baru-baru. Dan biasanya undangan pelatihan juga lewatnya orang-orang itu (calo),” ungkap UKM yang berjualan di Pasar Montong ini.
Senada diungkapkan salah satu pengusaha toko pracangan, Sukardi (38), warga Desa Rengel, Kecamatan Rengel, Tuban. Dia mengaku bahwa pernah ditawari seseorang yang mengaku bisa mempercepat pencairan dana bantuan pinjaman dari PT.Semen Indonesia.
“Saya dijanji kalau cair pengajuan dana, harus memberi fee atau uang transport. Hutang kok malah di potong, ya tidak mau. Saya kurang paham mekanismenya, kalau bisa tim survei itu jangan bermain dilapangan,” katanya.
Terpisah Kabiro Program Kemitraan, Edi Wiyono, saat dikonfirmasi melalui ponselnya, Rabu (03/04/2013) membantah keberadaan para calo dalam pengajuan dana pinjaman lunak ini. Dan mengaku baru mengetahui adanya informasi ini. Karena tanpa melalui calo proposal pinjaman dapat langsung diajukan. Setelah itu, akan disurvei oleh tim. Dan bila usaha yang diajukan sudah sesuai syarat, akan di rekomendasi mendapatkan pinjaman dana.
Disoal proses pencairan, tergantung drooping dari pemerintah atau pemilik saham PT. Semen Indonesia. Dropping dana akan diambilkan setelah pembagian laba dan pemotongan pajak prusahaan. Menurutnya, pencairan dana perusahaan pada Juni atau pertengahan tahun. Sehingga pengajuan proposal pada bulan Januari hingga Juli harus menunggu. Hal ini yang menyebabkan, lamanya proses pencairan dana kepada UKM.
Selain itu, saat pencairan dana kepada UKM juga ditentukan jumlah angsuran. Karena pengembalian dana pinjaman mempengaruhi jumlah dana yang digulirkan. “Drooping ditetapkan rapat pemegang saham. Peraturan menteri BUMN Nomor 20 Tahun 2012 pinjaman maksimal Rp. 50 juta, dan hanya 3 periode. UKM yang memiliki omset tidak lebih dari Rp. 1 milyar. Dengan kekayaan diluar tanah dan bangunan sebesar Rp. 200 juta. Kalaupun ada yang mengaku biro itu oknum, ” tegasnya.
Diketahui, hingga tahun 2012 jumlah Usaha Kecil Menengah (UKM) binaan PT. Semen Indonesia sebanyak 5.239 UKM. Yang terdiri dari usaha di bidang Industri 10%, Jasa 10,3%. Perdagangan 64,4%, Perikanan 0,6%, Pertanian 0,1% dan peternakan 8,6%. (han)