Pesan Kemerdekaan RI Dari Lomba Perahu Hias

JENU

seputartuban.com – Ratusan prahu nelayan ikut andil memeriahkan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke 68 di Desa Socorejo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Minggu (29/09/2013) siang. Perhelatan ini menjadi agenda rutin tiap tahunya.

Perahu pejuang kemerdekaan
SEMANGAT 45 : Salah satu peserta lomba perahu hias mengusung tema monumen bambu runcing

Tidak seperti biasanya, kali ini para nelayan menghiasi perahunya tidak untuk menangkap ikan, tapi untuk beradu kontes perahu. Dari 250 perahu nelayan turut andil dalam acara, 57 prahu diantaranya menjadi peserta prahu hias tahunan ini. Sedangkan lainya hanya turut memeriahkan dengan berjajar ditepian pantai yang telah ditentukan panitia.

Tidak hanya para nelayan dan perahu saja, para Anak Buah Kapal (ABK) beserta keluarga dan kerabatnya juga ikut menaiki perahu yang diberangkatkan panitia untuk menempuh jarak 6 KM. Dimulai dari pesisir pantai, terus menyisiri pelabuhan (milik PT. SI), menuju ke utara sekitar 3 KM, memutar dan kembali ketempat semula.

Terlihat hiasan berwarna -warni berada disetiap kapal. Bahkan tak jarang pemilik kapal harus menghiasi kapalnya dengan berbagai tema. Mulai dari tema perjuangan, proklamasi, burung garuda dan merak, hingga miniatur perusahaan.

Seperti yang dilakukan salah satu peserta dari desa setempat, Sunaryo (33). Dirinya sengaja membuat miniatur tombak dan bambu runcing sebagai simbol alat perjuangan melawan penjajah. Untuk melengkapi itu, dirinya juga mengecat perahu miliknya dengan tema loreng, seperti corak baju TNI.

Untuk lebih menguatkan pesanya, seluruh ABK atau kru kapal harus didandani nyaris menyerupai pejuang dimasa lampau. “Kita hanya menikmati dan mengenang pejuang. Cara kita menghormati ya seperti ini, kita isi dengan pembelajaran kepada anak cucu kita. Perlawanan tidak hanya di darat, di laut juga sama, “katanya.

perahu hias tuban
MERIAH : Sala satu perahu peserta mengusung tema burung

Ditanya biaya menghias, perahu berjenis Sro’ol ini menghabiskan biaya sebesar Rp. 5 juta. Harga itu dipergunakannya untuk menghiasi sisi prahu, membeli bendera, membuat patung dan miniatur lainnya. “Hadiah itu nomer 2, yang penting memeriahkan sudah sangat bagus. Jumlah itu (Rp. 5 juta) memang tidak sepdan dengan nilai hadiah, ” lanjutnya.

Ketua Panitia prahu hias, Mahmudi (34), warga desa setempat saat ditemui dil lokasi lomba mengatakan kegiatan ini menjadi agenda tahunan. Peserta dalam perhelatan ini dari seluruh nelayan di Kabupaten Tuban. “Kita dapat dana bantuan dari PT. Semen Indonesia sebesar Rp. 30 juta. Selain itu dana juga berasal dari peserta hias maupun peserta partisipan, sebesar Rp. 10 ribu setiap prahu,” ujarnya.

Dalam ajang ini dilombakan 2 kategori prahu. Yaikni untuk kategori prahu sro’ol, juara pertama akan mendapat hadian sebesar Rp. 2 juta. Juara ke dua mendapat Rp. 1,5 juta dan juara ke tiga sebesar Rp. 1 juta. Adapun untuk kategori prahu lolope, juara pertama sejumlah Rp. 1,5 juta, juara ke dua sebesar Rp. 1 juta dan juara ke tiga sebesar Rp. 500 ribu. (han)