TUBAN

seputartuban.com – Dalam menghadapi turnamen Indonesia Soccer Championship (ISC) kasta kedua (B), Persatu Tuban sudah mulai mempersiapkan diri. Mulai dari rencana pertandingan uji coba hingga kelengkapan tim. Namun masih terkendala belum adanya sponsorship untuk mendukung tim.
Manajer Persatu, Fahmi Fikroni mengatakan untuk mempersiapkan tim telah dilakukan penambahan porsi latihan pemain 2 kali sehari. Rencananya dalam bulan ini akan dilakukan uji coba pertandingan dengan Persik Kediri dan Persibo Bojonegoro.
Saat ini, Tim Persatu sudah ada 15 pemain tetap yang siap berlaga. Diproyeksikan akan menambah pemain baru sekitar 8 sampai 10 pemain. “Tim dipastikan siap untuk mengikuti kompetisi tersebut, namun ada kendala terkait sponsor pendukung,” katanya, Jumat (4/3/2016).
Sampai saat ini tim profesional dibawah manajemen perusahaan itu tersebut belum memiliki satupun sponsor untuk membantu pendanaan dan operasional. Sedangkan pada kompetisi ISC , Persatu tidak menggunakan anggaran dari APBD. “Sepenuhnya kami memanfaatkan kucuran dana dari pihak penyelenggara dan sponsor,” sambung Fahmi.
PT Gelora Trisula Semesta (GTS) sebagai perusahaan baru yang semula bernama PT. Liga Indonesia, memberikan kontribusi atau pembiayaan di ISC B untuk babak awal Rp. 400 juta. Jika lolos ke 16 besar ada tambahan dana Rp. 300 juta. Kemudian lolos ke semi final dan seterusnya tidak mendapatkan subsidi. Mereka akan mendapatkan hadiah juara Rp. 1 miliar, Rp. 700 juta dan Rp. 350 juta.
ISC B direncanakan kick-off pada 23 April 2016, atau setelah ISC A yang kick-off pada 15 April. Diketahui, ISC A diisi oleh Klub klub Indonesia Super League (ISL), sedang ISC B diisi oleh klub Divisi Utama (DU). “Soal pembagian grup, GTS belum mengumumkannya,” lanjutnya.
Fahmi menargetkan timnya mampu meraih hasil maksimal. Minimal dapat masuk ke babak delapan besar. “Diharapkan persatu peroleh hasil maksimal. Minimal masuk delapan besar,” harapnya.
Dia juga menjelaskan, sebelumnya seluruh klub ISL dan DU telah melakukan pertemuan dengan Gelora Trisula Semesta (GTS) pada Jumat (26/2/2016), di Jakarta. Dari pertemuan tersebut, lahir beberapa keputusan krusial terkait kompetisi 2016 tersebut.
Namun, karena kompetisi ini tidak melibatkan federasi PSSI, karena kondisi federasi yang belum memungkinkan, maka tak diberlakukan sistem promosi dan degradasi. “Tim pemenang dari ISC B takkan naik kasta, karena kompetisi musim 2016 tak ada sistem promosi dan degradasi,” pungkasnya. USUL PUJIONO