Pelanggaran Dibiarkan, Berdalih Tidak Punya Alat Ukur

Penulis : Hanafi

PLUMPANG

seputartuban.com – Banyaknya kendaraan muatan pasir, yang melintas di jalur Kecamatan Plumpang- Kecamatan Widang, mengakibatkan jalan rusak parah. Hal ini membuat warga setempat resah dan melakukan aksi tanam pisang sebagai protes kepada Pemkab Tuban.

Kerusakan jalan ini diakibatkan karena kendaraan truck yang mengangkut pasir dari kawasan Sungai Bengawan Solo melintas menggunakan jalur alternatif tersebut dengan muatan melebihi kapasitas jalan. Dan membuat jalur poros penghubung 2 kecamatan itu rusak dan berlobang.

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Tuban, Faraith A, saat dikonfirmasi seputartuban.com Jum’at (5/10/2012) mengatakan bahwa Jalur ini bisa dilalui kendaraan Kelas 3. Yaitu kendaraan yang poros rodanya bisa mengangkut muatan seberat 4 hingga 4,5 Ton. Namun parakteknya truck-truck ini diduga kuat melintas dengan muatan lebih dari kapasitas yang telah ditentukan.

 “kami sudah melakukan tilang terhadap truck itu dengan polisi. Karena setiap 1 bulannya kami sudah melakukan 4 kali operasi bersama polisi, “ ungkapnya.

Sedangkan disoal alasan truck melintas dengan kapasitas lebih ini, Faraith mengungkapkan karena mereka karena menghindari jembatan timbang, sehingga memilih jalur pintas. “disebabkan karena menghindari jembatan timbang. Namun sekarang jembatan timbang itu masih dalam pebaikan, kami hanya bertugas memeriksa surat kelayakan jalan, kelas jalan dan kelebihan muatan, “ imbuhnya.

Terpisah, Kapolsek Plumpang,  AKP Mundi Hartono mengaku bahwa pihak kepolisian sudah melakukan mediasi dengan warga sekitar, terkait masih banyaknya truck yang melintas. Dan pihaknya tidak dapat berbuat banyak karena tidak mempunyai alat ukur timbang berat muatan. “kami terkendala alat ukur timbangan, rencananya jalan akan segera diperbaiki, “ kilahnya.

Foto : Jalan rusak yang tidak kunjung diperbaiki memancing protes warga dengan tanam pisang

Print Friendly, PDF & Email