Penulis : Pito Suwarsono
PALANG
seputartuban.com – Balai Kelurahan Panyuran, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, selasa (6/11/2012) sekitar pukul 07.30 pagi digegerkan adanya orang gila yang mengamuk.
Umar (40) petugas kebersihan di Balai Kelurahan setempat menuturkan, awalnya orang gila tersebut langsung datang menghampirinya dan meminta minum. Karena tidak ada minum, orang gila tersebut langsung mengamuk lantas naik ke atap Balai Kelurahan. “Awalnya minta minum, lalu naik ke atap dan mengamuk di atas atap,” tuturnya.
Dari atas atap orang gila tersebut sempat merusak atap, dan melempari kendaraan yang melintas di Jalur Pantura Tuban – Gresik tersebut. Sejumlah petugas yang kebetulan sudah berada di Balai Kelurahan, dan dibantu sejumlah warga langsung berupaya mengevakuasi orang gila tersebut dari atas atap. Tidak mau diturunkan, orang gila tersebut malah mengamuk dan hendak meloncat ke pohon mangga dan ke atap rumah warga, yang tak jauh dari gedung Balai Kelurahan Panyuran.
Tak seberapa lama warga akhirnya berhasil mengevakuasinya, dan menurunkan orang gila tersebut dari atap Balai Kelurahan. Ratusan warga yang penasaran langsung mendekat ke lokasi untuk melihat dari dekat.
Banyaknya warga yang memadati lokasi, membuat arus lalu lintas di Jalur Pantura tersebut sempat tersendat. Warga sudah melaporkan kejadian tersebut ke Polisi, namun karena Polisi dari Polsek setempat tidak juga datang ke lokasi. Warga akhirnya mengevakuasi orang gila tersebut ke Mapolsek Palang dengan menggunakan mobil pick up milik warga.
Agar tidak mengamuk dan melempari kendaraan, warga mengikat kaki dan tangan orgil tersebut ke bak pick up. Orgil yang mengamuk tersebut diketahui juga pernah mengamuk di lokalisasi gandul, Pakah dan juga naik ke atas pohon sekitar dua tahun yang lalu.
Saat itu petugas juga kesulitan membujuknya agar segera turun dari atas pohon. Setelah lama berada di atas pohon, petugas akhirnya berhasil menurunkan paksa orgil yang juga pernah diamankan Satpol PP karena mengamuk tersebut.
Foto : Orang gila saat dievakuasi warga