Operasi Pencarian Korban Perahu Tenggelam Bengawan Solo Dihentikan

seputartuban.com, TUBAN – Usai kejadian tenggelamnya perahu penyeberangan di kawasan Sungai Bengawan Solo, Rabu (3/11/2021) sekitar pukul 09.30 WIB,operasi pencarian korban dilakukan tim gabungan. Mulai dari kawasan Dusun Gemblo, Desa Ngadirejo, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban, hingga puluhan kilometer ke hilir sungai.

Namun setelah dilakukan pencarian beberapa hari, mulai Selasa (9/11/2021) operasi pencarian yang dipimpin Basarnas Surabaya tersebut dihentikan. Hal itu tertuang dalam berita acara yang ditandatangai On Scan Comander (OSC) Basarnas Surabaya, Farid Kurniadi.

Dalam berita acara yang beredar dan diterima seputartuban.com serta dibenarkan oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban, Yudi Irwanto, pembuatan berita acara tersebut dihadiri para tim pencarian korban yang selama ini beroperasi.

Yakni Basarnas, BPBD Tuban, BPBD Bojonegoro, Polres Tuban, Polres Bojonegoro, Tagana Tuban, BPBD Provinsi Jatim, Pol Airud Polda Jatim serta para relawan Kabupaten Tuban dan Kabupaten Bojonegoro.

Pertimbangannya adalah, Peraturan Kepala Basarnas No. 5 tahun 2012 tentang pedoman pedoman penyelenggaraan operasi SAR. Kemudian telah dilakukan pencarian selama 7 hari dan tidak ditemukan tanda-tanda korban. Serta telah dlakukan keseluruh area pemetaan SAR dan tidak ditemukan tanda-tanda adanya korban. Sehingga dari pertimbangan tersebut pencarian diputuskan tidak dilanjutkan lagi.

Hari terakhir pencarian, tim menyusuri hingga 37 KM hingga Bendung Gerak Babat Birit, Lamongan. “Apabila ditemukan tanda-tanda ditemukannya korban, pelaksanaan operasi SAR akan dibuka kembali”, tulis dalam berita acara tersebut.

Sedangkan korban yang belum ditemukan adalah : Ema Fitrianti (28), warga Dusun Mruwud, Desa Semambung, Kec. Kanor, Kab. Bojonegoro. Sutri (60), warga Dusun Maibit Kulon, Desa Maibit, Kec. Rengel, Kab. Tuban. Arifin (29), warga Dusun Banteng, Desa Ngandong, Kec. Grabagan, Kab. Tuban.

Data dari BPBD Kab. Tuban, sebelum dihentikan pencarian, tim menemukan seorang korban yakni Dedi Sutio Nugroho (25), warga Dusung Secang, Desa Ngandong, Kec. Grabagan, Kab. Tuban. Serta sebuah sepeda motor yang juga ikut diangkuta perahu yang tenggelam. Yakni Honda Kharisma Nopol AG 5925 RDF yang berada sekitar 100 meter dari lokasi kejadian awal. Di dalam jok sepeda motor ditemukan kartu identitas KTP, SIM dan STNK atas nama Basori, yang juga korban yang sudah ditemukan.

Hingga pencarian dihentikan, tim berhasil menemukan para penumpang perahu dalam kondisi hidup ataupun sudah meninggal dunia sebanyak 16 orang. Sedangkan 3 lainnya hingga pencarian dihentikan belum ditemukan.

Gubernur Jatim Datang Santuni Keluarga Korban

Gubernur Jawa Timur, Jumat (5/11/2021), mendatangi Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban dengan menggunakan helikopter. Untuk memberikan bantuan kepada korban perahu terbalik.  Masing-masing keluarga korban menerima santunan duka Rp. 10 juta. Di Balai Desa Ngadirejo, Kecamatan Rengel, Kab. Tuban.

Gubernur Jatim juga menyinggung pentingnya mengutamakan keselamatan penumpang pada pengguna transportasi penyeberangan sungai dan danau. Sesuai Peraturan Menteri Perhubungan No. 61 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Angkutan Sungai dan Danau telah ada. Yang mengatur aturan angkutan dan penyeberangan sungai dan danau. Termasuk didalamnya adalah standar pelayanan maupun keamanannya. “Sesungguhnya  kejadian ini juga menjadi  referensi kepada kita semua terkait dengan regulasi angkutan sungai danau dan penyeberangan,” katanya seperti beberapa media beritakan. NAL