seputartuban.com, JENU – Seorang nelayan asal Desa Mentoso RT 02 RW 02, Kec. Jenu, Kab. Tuban tewas tenggelam saat melaut. Jasadnya ditemukan oleh tim SAR (Search and Rescue) Gabungan setelah 24 jam. Belum diketahui pasti penyebab tenggelamnya korban, karena saat kejadian diketahui hanya perahunya saja yang mengapung, Minggu (17/11/2024).
Informasi yang diterima seputartuban.com, kejadian diketahui oleh Sarjianto (50), nelayan asal Desa Mentoso RT 02 RW 02, Kecamatan Jenu, Kab. Tuban saat menjaring iklan di laut kawasan setempat. Dia melihat perahu mengapung tanpa nelayan. Kemudian dia meminta bantuan Sumardi (43), warga asal desa yang sama untuk mendekat dan memeriksanya.
Saat diperiksa, tidak ada korban di perahunya. Melihat kondisi ini kemudian melaporkan kejadian ke petugas. Tim gabungan Satpolairud Polres Tuban, BKO Airud Subdit Patroli/Gakkum Ditpolairud Polda Jatim dan BPBD Pemkab Tuban melakukan pencarian, Minggu (17/11/2024) sejak pukul 08.00 WIB sampai 17.00 WIB. Diperkirakan korban jatuh dari perahunya dan tenggelam.
Tm SAR gabungan kembali melakukan pencarian, dengan melakukan penyisiran menggunakan perahu karet BPBD Kab. Tuban kearah utara Desa Mentoso. Sekira 1,6 mil dari daratan dengan mengitari lokasi perkiraan awal korban tenggelam. Dengan teknik pengamatan dan menggunakan jaring.
Dalam pencarian hari pertama, nelayan yang ikut dalam pencarian menemukan tali milik korban yang putus. Diduga terkena mesin perahu menyebabkan tali tersebut putus.
Pencarian kedua kembali dilakukan, Senin (18/11/2024) dengan tim gabungan. Namun, korban berhasil ditemukan sekira pukul 09.00 WIB di kawasan perairan utara desa setempat dengan jarring nelayan. Sekira 1 mil dari bibir pantai dan 1 mil arah timur dari lokasi awal perkiraan korban tenggelam. Kemudian dievakuasi petugas untuk dibawa ke RSUD dr. R. Koesma Tuban.
Kasat Polairud Polres Tuban, AKP Dean Tommy Rimbawan, menghimbau agar para nelayan selalu memperhatikan keselamatan dalam mencari nafkah. Jangan memudahkan keselamatan, meski melaut sudah menjadi kebiasaan. “Diharapkan para nelayan meningkatkan kewaspadaan saat melaut, kesadaran penggunaan alat keselamantan,” ungkapnya.
Tommy, juga berharap agar para nelayan tidak pergi melaut seorang diri. Karena kejadian tenggelam terjadi karena seorang diri. Ketika terjadi insiden, tidak ada yang membantu atau meminta bantuan. “Juga memperhatikan kelayakan perahu dan saat melaut minimal dua orang dalam perahu. Karena kejadian yang ada mengemudikan perahu/mencari ikan sendirian,” harapnya.