SOKO

seputartuban.com – Semakin mahalnya harga kayu membuat para pengrajin perahu memutar otak agar usahanya tidak gulung tikar. Mereka akhirnya memilih menggunakan bahan plat besi agar harga jual perahu tidak melangit.
Khotib (47), warga Desa Simo, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban, mengatakan dirinya mendapatkan order pembuatan perahu dari Tuban maupun Bojonegoro. Awalnya menggunakan bahan kayu, namun karena harganya terus naik, dia akhirnya memakai plat besi agar tidak terlalu mahal harga jual perahu buatanya.
“Kalau bahanya mahal nanti jualnya juga mahal. Kita mau ambil laba terlalu sedikit, karena jika dijual terlalu mahal yang beli berkurang bahkan bisa saja tidak ada,” ungkapnya, Sabtu (18/10/2014).
Dia bersama 3 rekan kerja yang juga saudaranya, menggunakan bahan baku besi siku dan plat galfanis. Sebuah perahu biasanya selesai dikerjakan selama 8 sampai 10 hari. Dengan ukuran perahu lebar 2,5 meter dan panjang 13 meter. Harga jual tiap unit perahu antara Rp. 27 juta sampai Rp. 30 juta.

“Karena harga bahan baku menggunakan kayu harganya mahal. Disamping itu perawatan dan pembuatanya lebih rumit bilamana menggunakan kayu. Sebulan bisa menyelesaikan 3 sampai 4 perahu,” imbuhnya.
Beberapa waktu terakhir ini pesanan perahu semakin meningkat. Karena penegakan peraturan tentang larangan menambang pasir Bengawan Solo menggunakan alat mekanik atau diesel. Sehingga masyarakat melakukan penambangan secara manual yakni dengan menyelam kemudian mengangkut pasir ketepi sungai dengan menggunakan perahu. ARIF AHMAD AKBAR