Melukis Ditempat Tidur, Untuk Menafkahi kedua Anaknya

SEMANDING

TELATEN : Berharap dengan melukis, dapat meringankan bebas hidupnya
TELATEN : Berharap dengan melukis, dapat meringankan bebas hidupnya

seputartuban.com – Sejak 2004, Purwanto (30), warga Dusun Ngemplak, Desa Bejagung, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, hidup diatas tempat tidurnya. Karena menderita kelumpuhan dikedua kakinya.

Saat ditemui dirumahnya, Sabtu (13/04/2013) Purwanto menceritakan kisah perubahan hidupnya. Yakni saat bapak 2 anak ini, sedang memanen buah sawo belakang rumahnya. Saat itu dia terjatuh, dengan posisi punggung membentur tanah. Dia langsung menjalani perawata dan berobat hingga ke Rumah Sakit di Solo.

Saat pengobatan, dirinya harus menjual sebidang tanah. Bahkan rumah satu-satunyapun yang berada di desa setempat harus terjual. Dan laku dibeli sebesar Rp. 20 juta. “dijual dengan berharap saya bisa sembuh. Tapi itu sudah takdirnya kalau saya seperti ini,” tuturnya.

SABAR : Dengan otodidak, sudah menghasilkan 4 lukisan
SABAR : Dengan otodidak, sudah menghasilkan 4 lukisan

Saat ini, dia tidak memiliki rumah. Dan hidup menumpang disisi belakang rumah orang tuanya. Dengan kondisi lantai tanah berdindingkan kayu dan atap asbes. Rumah berukuran 4 meter persegi itu dia huni hampir selama 9 tahun lamanya.

Sejak di diagnosa oleh dokter dirinya lumpuh, sejak itu dia tidak bisa bekerja. Hanya mengandalkan pemberian keluarga. Namun Purwanto harus memutar otak, agar dirinya tetap dapat memberikan nafkah kepada kedua anaknya. Yakni Luki Kurniawan kelas 6 SD, dan Doni Kristiawan kelas 4 SD. Biaya sekolah keduanya tidak bisa ditawar, dan harus terpenuhi.

Mengawalinya dengan membuat kurungan ayam. Seharga Rp. 50 ribu sampai Rp.60 ribu per-buah. Dalam 3 hari hanya mampu membuat 1 buah saja. Atau dalam sebulan hanya mampu 10 unit. Penghasilan ini tidak cukup memenuhi kebutuhan.

Dan akhirnya mengarahkan pada pilihan sebagai pelukis. Berbekal otodidak,Purwanto belajar ditengah keterbatasan fisiknya. Mencoba melukis dengan media kanvas dan cat air seadanya. Dengan menggunakan peralatan lukis bantuan dari temanya.

Hingga saat ini dia sudah memiliki 4 lukisan abstrak. Dan berharap jalan mencari nafkah barunya ini mendapatkan peluang lebih baik untuk menyambung hidupnya. Dengan hasil karyanya laku terjual. Disoal harga, pria yang diminta cerai istrinya ini tidak memasang tarif pasti.

Hanya dikatakan, dirinya akan menjual karyanya seperti umumnya harga lukisan di toko. Setiap lukisan dia harus mengeluarkan modal Rp. 250 ribu dengan pengerjaan 2 hari. “Saya berharap semua usaha saya bisa dipasarkan, agar modal saya bisa mutar, hanya ini keahlian saya,” ungkapnya. (han)