TUBAN
seputartuban.com – Menanggapi dugaan terjadi mall praktek yang menimpa Asrofiati (26), warga Desa Gaji, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban. Pihak Rumah Sakit Nahdlatul Ulama (RSNU) Tuban akan menindak lanjutinya. Dengan melakukan penyelidikan internal.

Direktur RS NU Tuban, Didik Suharsoyo saat dikonfirmasi, Kamis (11/07/2013) melalui ponselnya mengatakan, saat ini pihak rumah sakit sedang melakukan audit medik. Dan telaah hasil medik untuk mengetahui dugaan adanya kelalaian dari dokter yang bersangkutan. “Kita akan menunggu hasil dari tim audit,” katanya.
Apapun hasilnya, Didik mengaku akan menjalankan hasil temuan tim audit. “Kita menunggu keputusan dari tim, direktur hanya mengeluarkan rekomendasi. Apapun keputusan tim akan kita lakasanakan, entah itu nanti teguran, teguranpun ada tingkatnya. Atau pemecatan atau pemberhentian,” tegasnya.
Diketahui, pihak RS NU Tuban sudah mendatangi rumah Asrofiati. Kedatangan mereka ingin mengetahui kepastian dan cerita kejadian tersebut. “Itu adalah pertemuan awal, kita ingin mengetahui kondisi korban dan cerita kejadian tersebut. Dan saat ini kondisi korban sudah baik, kalau memang masih membutuhkan penanganan medis akan kita lakukan. Kita akan bertanggung jawab akhibat adanya kesalahan medis yang kita lakukan, baik itu biaya maupun yang lainnya,” tegasnya.
Dugaan mall praktek ini berawal saat korban Asrofiati (26), warga Desa Gaji, Kecamatan Kerek, Kab. Tuban melakukan operasi medis tumor dirahimnya pada (03/02/2013) di RS NU Tuban. Namun setelah operasi, dia merasa nyeri dan mengalami keputihan.
Hal tersebut berlangsung selama 5 bulan, setelah diperiksakan di Puskesmas ternyata didalam alat kelamin terdapat kasa yang sudah terbungkus darah. Dan dilakukan pengangkatan oleh Bidan Puskesmas. (lis/han)