Makam Dibongkar, Jenazah dan Kafan Masih Utuh

SEMANDING

seputartuban.com – Sebuah jenazah yang telah terkubur hampir 19 tahun masih utuh di kawasan pemakaman Sunan Bejagung Lor, Desa Bejagung, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban.  Dalam nisan makam tertulis nama Siti Masrinahlahir pada tanggal 10 Maret Tahun 1913, dan wafat pada 8 bulan Nopember Tahun 1994.

Lokasi Jasad jenazah utuh
UTUH : Disinilah makam yang jasad dan kafanya masih utuh

Jenazah saat dibongkar masih utuh dan tidak ada kerusakan. Mulai dari jasadnya dari ujung kaki sampai ujung kepala. Bahkan kain kafan yang membungkusnyapun masih utuh dan tidak ada sedikit kerusakan atau robek sama sekali.

Jenazah istri dari RS Sumodihardjo yang lahir pada tanggal 25 bulan Pebruari Tahun 1904 dan meninggal pada tanggal 16 bulan Januari Tahun 1994 itu dimakamkan tepat di sisi kanan suaminya. Kabar adanya jenazah yang masih utuh itu sempat menggemparkan warga sekitar.

Alhasil, ratusan warga memadati halaman Masjid Jami’ As’ari Sunan Bejagung, desa setempat. Kedatangan warga ingin melihat pemakaman jenazah almarhum Siti Masrinah yang sebelumnya telah dibongkar pada Jum’at (16/08/2013) sore.

Ketua Pondok Pesantren (ponpes) Yayasan Sunan Bejagung, Ahmad Shalihin (54) saat dikonfirmasi usai pemakaman, Sabtu (17/08/2013) mengatakan, pihaknya telah membongkar 9 makam di sisi depan masjid. Dan juga  membenarkan adanya jenazah yang masih utuh dengan nama nisan (Tenger) Siti Masrinah.

Awalnya dirinya membongkar seluruh makam tersebut untuk keperluan pelebaran masjid. Setelah membongkar makam Siti Masrinah, pihaknya menemukan fakta yang mengejutkan. Yakni papan penutup liang lahat utuh dan hanya terlihat terbakar pada sisinya saja. Setelah papan dibuka, jenazah di dalamnya masih utuh dan terlihat membujur lengkap dengan kain kafannya.

Ahmad juga menceritakan, bahwa dirinyalah yang pertama kali masuk untuk melihat dan membuktikan keutuhan jenazah tersebut. Dengan menyentuh kain kafan di bagian betis jenazah. “Kakinya itu utuh dan saat dipegang seperti orang yang kurus begitu. Saya tidak berani membukanya, karena jenazah adalah wanita, itu aurotnya. Selain itu jenazah kan sudah disucikan, jadi cuma saya buka sedikit kainya (kafan), ujarnya.

Ketua Takmir masjid itu juga menceritakan, bahwa kain kafan yang membungkus jenazah terlihat masih utuh dan tidak ada robekan sama sekali. Bahkan tali kafan juga masih kuat dan tidak rapuh. “Talinya itu kecil, tapi tidak methet (rapuh). Bahkan sempat saya coba tarik tidak putus,” imbuhnya.

Setelah dirinya membuktikan secara langsung keutuhan jenazah itu, pihaknya langsung melakukan pengangkatan. Kemudian, jenzah kembali ddibungkus ulang dengan kain kafan yang baru. “Kita bungkus langsung dengan lapis 3 kafannya, ” lanjutnya.

Awalnya, usai membongkar makam  pihaknya berencana untuk langsung menguburkannya kembali. Namun setelah bermusyawarah dengan pihak takmir dan keluarga, disepakati untuk dikubur keesokan harinya. (Sabtu, 17/08/2013). “Kita bongkar sore sekitar jam 15.00 WIB selesai jam 17.00 WIB, karena pertimbangan waktu kita tunda hari ini, ” jelasnya.

Terpisah, salah satu tokoh agama, Muas Musawwa (58), warga setempat saat dikonfirmasi di lokasi pemakaman mengatakan dirinya menyaksikan pembongkaran dan pemakaman sebagai saksi. Ditanya banyaknya warga yang datang, karena kabar utuhnya jenazah sudah sampai pada masyarakat. “Cerita dari keluarga jenazah, dia (almarhum Siti Masrinah) orang baik. Ini warga penasaran saja. Tapi sudah kita beri batas untuk melihatnya, ” ungkapnya. (han)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses