Penulis : Hanafi
TAMBAKBOYO
seputartuban.com – Tarian Kasomber yang disajikan oleh Dwi Wahyuningsih (22) warga Dukuh Jamong, Desa Sobontoro, Kecamatan Tambakboyo, mampu menghibur peserta pelatihan jurnalis yang diadakan oleh mahasiswa jurusan pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Tambakboyo, Kamis (17/05/2012).
Dengan memakai baju khas jawa warna merah dipadukan dengan kebaya batik merah, Mahasiswi semester 6 itu berlenggak lenggok menari dengan gaya Kasombernya dihadapan puluhan sesama mahasiswa.
Anak ke 2 dari 2 bersaudara pasangan Karmani dan Sarni itu menyukai dunia tari sejak duduk dibangku Sekolah Dasar (SD) dan digelutinya hingga sekarang.
Banyak juara yang telah disabetnya, salah satunya juara 3 festival pertukaran pemuda antar propinsi. Serta dilain event juga pernah mendapatkan medali emas dan uang tunai Rp. 1 juta.
Dari penuturan mahasiswi yang bercita cita ingin menjadi penari ini, dia mulai menggeluti seni tari ini awalnya karena hobi. Akhirnya hingga sekarang menjadi kegemaran yang semakin ditekuni.
Setelah tampil menyajikan tarian dengan sajian tari klasiknya dia menuturkan bahwa, menari adalah seni yang haru dilakukan dengan sungguh sungguh. “Saya memang hobi menari, dan saya juga akan meneruskan bakat ini hingga nanti,” ujarnya.
Diketahui, tarian kasomber adalah jenis tarian jawa kuno. Yang menceritakan tentang seorang pelayan kerajaan yang membawakan handuk ketika seorang putri raja mandi. Mempunyai maksud seorang guru adalah pelayanan masyarakat dalam hal pendidikan. Sehingga dalam pelatihan jurnalistik ini, tarian kasomber diperagakan dihadapan siswa.
Foto : Dwi Wahyuningsih, tampil dihadapan rekan-rekanya saat jeda pelatihan jurnalistik