Kasek SDN Bangilan Cabuli Siswi Sampai Termehek-mehek

BANGILAN

AWAS PREDATOR: Sekolah kini bukan lagi tempat aman bagi para muridnya. Bukti itu, Rabu (07/05/2014) pagi, terjadi di SDN Bangilan,
AWAS PREDATOR: Sekolah kini bukan lagi tempat aman bagi para muridnya. Bukti itu, Rabu (07/05/2014) pagi, terjadi di SDN Bangilan,

seputartuban.com-Sekolah kini bukan lagi tempat aman bagi para muridnya. Bukti itu, Rabu (07/05/2014) pagi, terjadi di SDN Bangilan, TUban. Gara-gara dicabuli kepala sekolahnya, seorang siswi kelas VI SDN setempat sampai tak berani masuk sekolah. Hingga kini murid perempuan ini masih trauma berat dan seriong histeris.

Predator pedofilia itu adalah HS yang tak tak lain adalah Kasek SDN Bangilan itu sendiri.
HS yang sudah menginjak usia senja dan sedianya mau pensiun ini dengan beringas  melampiaskan nafsu bejatnya kepada salah satu muridnya. Diduga aksi asusila itu dilakukan berulang-ulang kepada korban.

Terbongkarnya kasus itu terjadi ketika korban sering bolos sekolah dengan alasan takut bertemu HS. Bahkan, korban  tidak mau lagi sekolah lantaran histeris saat mengingat kejadian bagaimana dia digerayangi HS.

Hal itu menjadikan keluarga korban aneh dan bertanya-tanya. Setelah dipaksa, korban akhirnya mengaku bahwa dirinya sering diperlakukan tidak senonoh oleh HS yang tidak lain adalah kasek. Bahkan kejadian tersebut terulang saat korban sedang mengikuti pelajaran olahraga di sekolahnya.

Kaget, dengan perbuatan yang menimpa anaknya, pihak keluarga geram dan melakukan aksi demo di sekolah tersebut, Rabu (07/05/2014). Berdasar penuturan warga, aksi demo terjadi di depan sekolah tersebut. Pihak keluarga mempertanyakan kasus yang menyebabkan trauma mendalam bagi korban. “Tadi demo di sekolah dan di polsek. Minta kejelasan kasus itu,” terang sejumlah warga yang mengikuti aksi demo tersebut.

Warga lainnya menuturkan, dirinya mendengar geger kasus itu dari salah satu keluarga korban. Pengakuan korban, dirinya telah lebih dari lima kali diperlakukan tidak senonoh. Selain itu, korban kini trauma dan selalu berteriak dengan kata “Najis” apabila teringat sekolah tempatnya menimba ilmu.

“Setiap ditanya sekolah pasti bilang “najis”. Ini menandakan takut. Kasihan anaknya, kemarin juga digerayangi tubuhnya, terus pulang dan menangis,” tutur warga.

Terkait kasus ini Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Tuban, Sutrisno, mengaku  belum menerima laporan yang mencoreng dunia pendidikan ini. Dia juga mengaku baru mengetahui kejadian memalukan itu setelah dikon firmasi wartawan.

“Saya belum menerima laporannya, Mas. Masya Allah, saya belum tahu itu, pokoke buat bagusnya bagaiamana,” kata Sutrisno.

Sementara Kasatreskrim Polres Tuban, AKP Wahyu Hidayat, mengatakan kasus itu sudah beradas di meja Polsek Bangilan. Terkait kebenaran dan kelanjutan kasus, pihak UPPA, Satreskrim Polres Tuban akan melakukan pemeriksaan di Mapolsek.

“Yang jelas kasus akan ditangani UPPA, karena itu ranahnya. Kita belum mengetahui seperti apa, kalau benar kejadian sampai ada demo juga tadi,” ungkap Wahyu.

Terkait kasus asusila yang berada di Kecamatan Bangilan, Kepala UPTD Dikpora setempat, Kohar saat dihubungi melalui ponselnya hanya terdengar nada sambung. Hal yang sama juga terjadi saat wartawan mencoba menghubungi Kapolsek Bangilan, AKP Suparno. HANAFI

Print Friendly, PDF & Email

3 komentar

  1. engga nyangka mantan kpl sekolahku dulu… mencoreng nama baik sekolah…

    korbannya juga tetangga saya..

  2. Hukum / Balk Allah akan mengenai pelaku maka bertobatlah HS…

Komentar ditutup.