Warga Sawir Tuntut Kades Janda Cantik Dilorot

TUBAN

MOSI TIDAK PERCAYA: Massa Desa Sawir saay melakuan orasi di depan Kantor Inspektorat Tuban.
MOSI TIDAK PERCAYA: Massa Desa Sawir saay melakuan orasi di depan Kantor Inspektorat Tuban.

Seputartuban.com-Skandal cinta sesaat di kamar nomor BX 21 Hotel Puranama Tuban antara Kades Sawir Tambakboyo, Nur Indahyani dengan  Kades Kedungrejo Kecamatan Kerek Sugiono, yang digerebek massa, Rabu (07/05/2014) siang, terus bergulir.

Merespon skandal yang dianggap mencoreng citra desa ring 1 PT Holcim Indonesia, warga Desa Sawir mendesak Bupati Tuban Fathul Huda segera menurunkan sanksi pecat kepada Kades Nur Indah dari jabatannya.

“Kita menganggap bahwa tindakan yang dilakukan oleh kepala desa itu tindak pantas, dan mencoreng nama baik desa. Sebagai seorang pemimpin seharusnya menjadi contoh yang baik bagi warga. Dia telah kehilangan kepercayaan  di tengah masyarakat. Sanksi paling tepat adalah pecat,” kata juru bicara warga Desa Sawir, Mujiono, saat melakukan orasi di depan Kantor .
Inspektorat yang berada di Jalan Dr Wahidin Tuban, Kamis (08/05/2014) siang.

Sebelumnya, massa sempat mendatangi kantor Bupati Tuban untuk menyampaikan mosi tidak percaya terhadap kades berstatus janda berparas cantik tersebut. Sayangnya, upaya itu tak kesampaian lantaran Bupati Fathul Huda tidak berada di empat. Wakil Bupati Noor Haan Husein juga sedang ada acara sehingga tak bisa menemui massa.

“Katanya Pak Bupati ada acara dinas di Surabaya. Kita kemudian disarankan menyampaikan aspirasi warga ke kantor inspektorat,” kata MUjiono menyampaikan alasannya menggelar protes di kantor inspektorat.

Setelah menggelar orasi massa kemudian ditemui Inspektur Pembantu Wilayah 2 (Kerek, Tambakboyo, Kenduruan, Semanding, Soko) Dwi Astutik Ningsih.

Kepada perwakilan warga, Astutik menyarankan untuk membuat surat yang ditujukan kepada bupati dan tembusannya ke inspektorat, terkait mosi tidak percaya kepada Kades Sawir Nur Indahyani atas skndal cinta sesaat yang dilakoni bersama Sugiono, Kades Kedungrejo Kecamatan Kerek.

Diberitakan sebelumnya, suasana hening Hotel Purnama yang berada di jalan Semarang KM 4 Tuban mendadak berubah gempar. Ini terjadi setelah dua orang kepala desa (kades) di kawasan ring 1 PT Semen Indonesia (PT SI) dan PT Holcim Indonesia digerebek massa beberapa saat setelah chek in, Rabu (7/5/2014) siang.

Dua kades beda jenis kelamin yang tengah dimabuk asmara itu adalah Sugiono, Kades Kedungrejo Kecamatan Kerek dan Nur Indahyani yang merupakan Kades Sawir di Kecamatan Tambakboyo. Sugiono merupakan kades aktif yang sudah memilik isteri dengan satu anak. Sedangkan Nur Indahyani saat ini dalam proses cerai dengan suaminya.

Informasinya, kejadian dugaan perselingkuhan dua kades itu sudah lama dicium warga.  Gerak gerik keduanya sudah masuk radar warga kedua desa beda kecamatan ini. Begitu mendapat infoemasi A-1 atau valid bahwa kedua kades itu tengah chek ini di Hotel Purnama, sekitar 30 warga kemudian bergerak ke lokasi kejadian. Dalam penggerebekan itu warga mengajak serta mantan suami Nur Indahyani yang bernama Sufatkhur Rohman.

Tanpa menunggu waktu, begitu tiba di Hotel Purnama massa langsung menggedor pintu kamar bercat krem berpadu warna putih nomor BX 21. Tanpa perlawanan kemudian Kades Sugiono diarak massa ke Mapolres Tuban. Sementara Kades Sawir Nur Indahyani terpaksa dilarikan ke RSUD dr Koesma Tuban karena jatuh pingsan begitu aibnya terbongkar. Diduga dia depresi berat setelah digerebek warganya sendiri. MUHLISHIN, HANAFI