Jangkar Dampu Awang Berusia 1500 Tahun Dibiarkan

BANCAR

DIBIARKAN : Kondisi jangkar Dampu Awang dirumah warga
DIBIARKAN : Kondisi jangkar Dampu Awang dirumah warga

seputartuban.com – Salah satu bukti sejarah Kabupaten Tuban yang berusia 1500 tahun dibiarkan. Jangkar kapal yang diduga milik Dampu Awang, seorang saudagar cina ini berada dirumah warga tanpa ada perawatan yang memadahi.

Jangkar dengan berat 2 ton, panjang 6 meter dan lebar sirip hingga 3 meter ini berada dirumah Wahab (40), warga Desa Bancar, Kecamatan Bancar Kabupaten Tuban. Dengan kondisi karatan dan diletakkan diatas batu depan rumahnya.

Bukti sejarah ini menurut Wahab, dikawasan desanya ditemukan 9 jangkar. 3 buah dibawa Pemkab Tuban untuk dimusiumkan, 2 jangkar masih berada didesanya. Sedangkan 4 lainya tidak diketahui keberadaanya. “Yang satu ini saya taruh depan rumah saya ini, dan satunya di belakang rumah, saya tutup, ” kata Wahab.

Cerita yang berkembang, Kapal Dampu Awang 1500 tahun silam bersandar dikawasan pantai desa setempat. Namun kapal pedagang asal Cina tersebut mengalami rusak hingga tidak dapat digunakan lagi, dan akhirnya tenggelam karena tidak diperbaiki.

Jangkar yang ditemukan warga ini sebagai saksi sejarah, Sunan Bonang, Sumur Srumbung, Pantai Boom sampai adanya perjuangan babat alas papringan, awal mula Kabupaten Tuban. “Ceritanya sangat berkaitan. Saat itu, memang adanya Sunan Bonang sampai beberapa kisah orang cina yang ingin menguasai Tuban, ” imbuh Wahab.

Sudah sekitar 10 tahun, Jangkar sejarah ini pindah ke daratan. Dengan peluh keringat 20 warga setempat jankar digali dan diangkat. Agar bukti sejarah tidak terkikis habis oleh air laut. Selain itu, sirip jangkar terkadang menyebabkan warga setempat terluka karena terkena tergores saat dilaut. “Saat itu 20 orang lebih menggali dan diangkat ke sini (depan rumah), ” ungkapnya.

Sementara itu sisi mistik jangkar ini juga muncul ditengah masyarakat. Diantaranya digunakan bersemedi sejumlah orang. Karena dipercaya jangkar tersebut dijaga 4 makhluk gaib. 3 berpakaian layaknya orang cina dan 1 orang berpakaian jubah. “Yang banyak itu orang dari Kabupaten Blora. Sering, kadang 6 orang kesini. Katanya minta togel mas,” katanya.

Senada diungkapan Sumariono (80), tokoh desa setempat. Menurut penerawangan mata batinya, membenarkan cerita yang disampaikan Wahab. Namun sesepuh desa ini tidak mau menceritakan banyak terkait sisi mistik dari jangkar tersebut. “Saya tidak berani bercerita. Biarlah menjadi sejarah saja. Yang jelas itu ada kaitannya dengan Tuban, ” tutur Mbah Mari, nama panggilannya. HANAFI