Jangan Sampai Anda Korban DB dan Zika Berikutnya

seputartuban.com, TUBAN – Masyarakat harus selalu waspada terhadap datangnya penyakit. Saat musim hujan seperti ini, biasanya banyak penyakit yang mengancam masyarakat. Seperti halnya diare, tipes, batuk pilek dan influinza. Namun ada lagi yang perlu diwaspadai yaitu penyakit demam berdarah (DB) dan juga penyakit Zika.

Siklus Aedes aeygepti

Penyakit tersebut disebabkan karena infeksi virus Zika terjadi melalui perantara gigitan nyamuk Aedes, terutama spesies Aedes Aegypti. Penyakit yang disebabkannya dinamakan sebagai Zika, penyakit Zika (Zika disease) ataupun demam Zika (Zika fever).

Virus Zika yang telah menginfeksi manusia dapat menimbulkan beberapa gejala, seperti demam, nyeri sendi, konjungtivitis (mata merah). Gejala-gejala penyakit Zika dapat menyerupai gejala penyakit dengue dan chikungunya, serta dapat berlangsung beberapa hari hingga satu minggu.

Kepala Dinas Kesehatan Tuban, Saiful Hadi mengatakan bahwa diperkirakan bulan Pebruari sampai April perlu diwaspadai penyebaran penyakit DB. Karena diakibatkan banyaknya genangan air hujan. “Usai hujan yang perlu diwaspadai penyakit demam berdarah dan juga penyakit Zika akibat virus aedes aegypti,” kata Saiful Hadi, kemarin.

Diharapkan masyarakat menjaga kebersihan lingkungan terutama genangan-genangan air. Sehingga tidak dipakai berkembang biak nyamuk dan bila perlu dilakukan penyemprotan pembunuh jentik nyamuk. “Kita terus melakukan penyemprotan yang dilakukan kerjasama dengan desa dan diharapkan melakukan 3M,” harap Saiful.

Diketahui, selama tahun 2016 ada sebanyak 189 orang yang terserang penyakit DB dan 1 orang meninggal. Data tersebut dibandingkan 2 tahun terakhir ini mengalami penurunan. Namun, yang perlu diwaspadai adalah 2 tahun mendatang. Sebab selalu mengalami kanaikan dan merupakan puncak DB diseluruh dunia. Sehingga diperkirakan tahun 2018-2019 merupakan puncak persebaran penyakit DB.

“Kita selalu melakukan sosialisasi dan himbauan kepada masyakat, bila ada tanda-tanda terserang DB segera dibawa ke bidan atau dokter,” harapnya. MUHLISHIN