JENU
seputartuban.com – Pantai Asmara, Desa Kaliuntu, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, nampanyak menjadi lokasi idaman pasangan remaja untuk bermadu kasih.Karena lokasi ini memiliki keindahan pemandangan pantai, ditambah sepoi angin laut membuat pasangan dimabuk asmara semakin kasmaran.

Hasil pantauan seputartuban.com, Kamis (6/3/2014) nampak pasangan remaja bermesraan disepanjang tanggul pantai yang terbuat dari beton tersebut. Semakin sore, bayak berdatangan pasangan muda-mudi untuk menikmati keindahan matahari terbenam. Ketika menjelang petang, beberapa diantara pasangan muda ini mencari tempat strategis diduga digunakan untuk bermuat mesum. Meski tidak semuanya sepasang kekasih yang datang dilokasi ini untuk berbuat mesum.
Seperti pengakuan salah satu pengunjung, SH (24), warga Kecamatan Tambakboyo. Dia mengaku datang ke Pantai asmara sekedar untuk melepas kelelahan dan bersantai dengan calon istrinya. Ditanya terkait seringnya pantai ini dipakai untuk mesum, dirinya tidak mengetahuinya. Karena dia hanya menerima informasi dari temanya, kalau Pantai Asmara lokasinya indah. “Saya datang kesini untuk rekreasi, bukan untuk yang aneh-aneh. Kalau ada ya anak-anak lain mungkin, ” kata SH.
Sementara itu, menurut warga setempat, Mutohirin Kholis (27), mengatakan bahwa pantai tersebut sering dipergunakan untuk berbuat mesum para pasangan remaja. Sehingga warga geram dan sering melakukan penggerebkan. Selama 2 bulan terakir atau sejak bulan Januari 2014 lalu, tercatat sudah lebih 4 kali warga menggrebek pasangan mesum.
Hal ini dilakukan untuk mencegah perbuatan semakin merajalela, dan kesan pantai dijadikan ajang maksiat hilang. “Kalau dibilang itu tempat maksiat ya saya tidak terima. Ini desa saya, harus bersih dari perbuatan mesum, kalau bermain silahkan. Tapi kalau mesum akan tetap dirazia, dan dilaporkan pada orang tuanya, ” ujar Kholis.
Terpisah, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Pemkab Tuban , Heri Muharwanto saat dikonfirmasi hal ini mengatakan pihaknya sudah menjadwalkan akan melakukan razia. Namun sampai saat ini, masih menunggu waktu yang tepat. “Sudah ada laporan warga untuk lokasi itu. Tapi sedang kita koordinasikan dengan pihak kecamatan setempat. Kalau kita bertindak harus dengan perhitungan yang jelas dan ada dasar hukumnya. Kebenarannya akan di crosscek dulu,” ungkap Heri. (han)