TUBAN
seputartuban.com – Kabar duka ini datang dari lingkungan Sekretariat DPRD Tuban. Orang terdekat Ketua DPRD Tuban, yakni Ajudan, Nur Hadi meninggal dunia Jumat (13/02/2015) dini hari saat di Kereta.
Kabar sebenarnya disampaikan Sekretaris DPRD Tuban, Supriyanto, Jumat (13/02/2015) malam menceritakan kepada seputartuban.com kejadian sebenarnya yang dialami stafnya yang dikenal kalem ini. Karena kabar beredar tidak sepenuhnya benar.
Nur Hadi awalnya mendampingi kegiatan Kunjungan Kerja (Kunker), Ketua DPRD Tuban, M. Miyadi berangkat dari Tuban pada Rabu (11/02/2015) menuju ke Jakarta untuk bertandang ke Irjen Kependudukan Kementrian Dalam Negeri. Sesampainya di Jakarta, malam harinya dia mengeluh sakit, badan lemas dan panas dingin. Kemudian diperiksakan ke dokter untuk dianjurkan pulang.
Namun saat akan naik pesat terbang dilarang, sehingga Kamis (12/02/2015) malam pukul 20.00 WIB, ditemai seorang Kepala Bagian dia dipulangkan dengan menaiki kereta Sembrani. “Dia ditemani Bu Nur, Kabagnya. Sebelum berangkat dia tidak mengeluh apa-apa. Kalau dari cerita dulu pernah sakit lambungnya,” ungkapnya.
Saat perjalanan kereta masuk kawasan pekalongan, dia nampak semakin lemas dan sulit diajak komunikasi. “Karena sudah jam 12 malam Bu Nur tidur posisi dia (Nur Hadi) masih ada. Namun saat bangun sudah tidak ada ditempatnya,” imbuhnya.
Saat bangun dicari hingga seluruh gerbong kereta, namun keberadaan pria santun ini tidak diketahui. Hingga kereta berhenti di Stasiun Bojonegoro, Jumat (13/02/2015) pagi. Kemudian melaporkan kejadian ini kepada petugas KAI Bojonegoro.
Misteri hilangnya staf yang dikenal loyal dan disiplin ini terkuak setelah keluarga dihubungi seorang perangkat Desa Panguripan, Kecamatan Subah, Kabupaten Batang, Jawa Barat pukul 07.15 WIB. Bahwa jasad Nur Hadi ditemukan di pinggir rel kereta api lengkap dengan identitasnya yang tersimpan dalam dompet.
“Kemungkinan besar dia tidak bisa tidur, lalu ingin cari angin keluar. Kita menduga pintu kereta tidak ditutup lalu dia keluar dan terjatuh,” jelas Supriyanto.
Mendapat informasi ini, Sekwan melakukan koordinasi dengan Plt Sekda dan pihak-pihak terkait. Akhirnya memberangkatkan 2 ambulance ditumpangi staf Sekwan DPRD Tuban dan pihak keluarga. Untuk memastikan yang dikabarkan benar-benar jasad Ajudan Ketua DPRD Tuban.
“Pukul 08.00 WIB kita berangkatkan dan sampai disana sekitar pukul 13.45 WIB. Setelah diperiksa keluarga dan tim medis Puskesmas, jasadnya langsung dibawa ke Tuban. Jumat malam langsung dimakamkan,” tuturnya.
Nur Hadi dikenal pria yang santun, disiplin serta loyal kepada pimpinanya. Sejak ditugaskan sebagai Ajudan Ketua DPRD Tuban tahun 2012, dia belum memiliki catatan buruk atas kinerjanya. “Kami sangat kehilangan staf terbaik kami. Semoga mendapatkan tempat terbaik disisi Allah SWT. Kami dan keluarga sebelumnya tidak mendapat firasat apa-apa,” kata Sekwan dengan nada rendah.
Untuk memastikan penyebab meninggalnya Nur Hadi, Sekwan akan memberangkatkan 2 Kabag-nya ke Stasiun Kereta Api Bojonegoro, Senin (16/02/2015). “Akan kita cari tahu murni kecelakaan atau memang ada kelalaian atau kesalahan prosedur pengamanan KAI,” tegasnya.
Menanggapi kejadian ini, Kasat Reskrim Polres Tuban, AKP Suharyono mengatakan jika terdapat kelalaian pengamanan, petugas KAI dapat dijerat pidana. “Dapat dijerat hukum karena kelalaian menyebabkan hilangnya nyawa,” katanya. MUHAIMIN