seputartuban.com, MERAKURAK – Akhir-akhir ini secara terstruktur massif digelar kegiatan sosialisasi di tingkat desa. Sejak belakangan ini sebagain wilayah desa lainnya sudah melakukan. Kegiatan tentang fasilitasi koordinasi dan pembinaan wawasan kebangsaan dan ketahanan nasional. Lengkap dengan foto Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky memakai jaket warna kuning.
Salah satunya di Desa Sambonggede, Kecamatan Merakurak, Selasa (3/9/2024). Yang diprakarsai Camat Merakurak. Dengan menghadirkan Ketua RT dan perwakilan warga se-Desa Kapu. Dalam pertemuan ini ditemukan sejumlah hal yang tidak biasa.
Diantaranya, peserta dibagi menjadi 2 gelombang untuk masuk di ruang rapat. Diharuskan mengumpulan ponselnya sebelum memasuki tempat acara. Petugas absensi yang juga membagikan konsumsi serta uang transport bukan dari pegawai kecamatan. Melainkan karyawan salah satu rumah sakit swasta di Kabupaten Tuban.
“Sebelum saya masuk, semua peserta diminta meninggalkan HP di luar ruangan. Dengan alasan agar lebih fokus ketika diberikan arahan.dan didalam ruangan ada camat dan juga sekcam yang memberikan arahan. Saat saya baru datang melihat petugas absensi bukan pegawai kecamatan saya mulai curiga,” kata salah satu peserta yang enggan namanya ditulis.
Ibu muda ini menyampaikan secara umum intinya adalah Camat dalam pertemuan itu menyampaikan kinerja Bupati Tuban dalam Pembangunan. Serta hal apa yang belum dilakukan sehingga dibutuhkan kelanjutan kepemimpinannya di Kabupaten Tuban.
Camat juga menyinggung sebenarnya Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky adalah calon satu-satunya di Tuban. Namun karena ada keputusan baru dari MK akhirnya Wakil Bupati Tuban, H Riyadi juga dapat mencalonkan diri. Disebutkan H Riyadi hanya partai Nasdem saja. Sedangkan partai-partai lain percaya dan mendukung Halindra. “Masak bapak ibu mau memilih calon yang tidak didukung oleh banyak partai,” katanya menirukan Camat.
Kemudian acara dilanjutkan di Aula Kantor Desa Sambonggede. Nampak banner yang dipasang tidak tertulis tanggal kegiatan, hanya ditulis Merakurak saja. Meski acara sosialisasi wawasan kebangsaan, namun tidak ada perwakilan dari Komando Rayon Militer (Koramil) Merakurak atau dari Kepolisian Sektor Merakurak (Polsek). Camat bertindak sebagai moderator dalam sesi ini dengan pemateri dari petugas yang membahas tentang pajak.
Lebih lanjut narasumber seputartuban.com menjelaskan acara tersebut terkesan tidak sesuai dengan tema dilakukan dengan maksimal. Undangan yang disampaikan kepada peserta juga melalui aplikasi perpesanan dan tertulis Tiem MU sebagai pengundang. Bukan selayaknya acara pemerintahan sebagaimana kegiatan dilangsungkan.
“Petugas dari PBB hanya mensosialisasikan tentang pembayaran pajak. Juga sertifikat tanah. Itupun ketika ada yang bertanya soal kepengurusan balik nama dalam sertifikat juga tidak dijawab secara gamblang,” ungkapnya.
Saat dikonfirmasi melalui perpesanan, Camat Merakurak, M. Mustakim, menjelaskan kegiatan tersebut kegiatan sosialisasi. Tidak ada hubungannya dengan sosialisasi Pilkada Tuban. Sedangkan narasumber dari Kabupaten. “Kegiatan tersebut tidak ada hubungannya dengan sosialisasi Pilkada, ada narasumber dari kabupaten.” jelasnya.
Namun saat disinggung, petugas absen dan pembagi konsumsi dan uang transport bukan pegawai pemerintah, bahkan diduga adalah pekerja salah satu rumah sakit swasta di Tuban, ia tidak memberikan jawaban.