seputartuban.com, SINGGAHAN – Desa Tingkis, merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan Singgahan, Kabupaten Tuban. Dengan sebagian besar masarakatnya adalah petani. Sehingga menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) diprioritaskan dalam kepentingan masyarakat tersebut, salah satunya sarana pertanian. Pemerintah Desa berupaya melakukan peningkatan produktifitas pertanian melalui dukungan program pada tahun 2023.
Sesuai hasil Musyawarah Desa (Musdes) yang dituangkan dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes), kemudian disahkan dalam penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) pada akhir bulan Desmber 2022 lalu. “Prioritasnya adalah pada kegiatan perbaikan tata air, rehabilitasi atau pembangunan pintu-pintu air. Pembangunan dan pembenahan infrastruktur lainnya,” ungkap Kades Tingkis, Agus Susanto, belum lama ini.
Rincianya, menurut dia, pekerjaan yang bakal dilaksanakan dalam waktu dekat, diantaranya adalah Jalan Usaha Tani (JUT) wilayah Dusun Ngopolo, RT 02 RW 07, dengan panjang mencapai 65 Meter, Lebar 2,5 Meter. Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah pengerasan jalan makadam.
Kemudian pengerjaan Jembatan dan JUT masih diwilayah Dusun Ngopolo, RT 02 RW 07, Panjang 7 Meter, Lebar 3 Meter. Pemeliharaan jaringan irigasi di Dusun Ngopolo, RT 02 RW 07, dengan panjang seluruhnya menjapai 14 Meter. Pembangunan saluran air di Dusun Krajan, RT 02 RW 04, panjang 14 Meter.
Serta mengerjakan Tembok Penahan Tanah (TPT) dan Jalan Lingkungan Beton di Dusun Krajan, RT 02 RW 04, dengan panjang mencapai 143 Meter. Serta pengerjan jalan lingkungan jenis pavingisasi di Dusun Ngopolo, RT 02 RW 07, panjang mencapai 136 Meter, Lebar 2,4 Meter.
“Semata untuk membangun optimisme petani pengguna air yang tergabung dalam Kelompok Tani Rukun Makmur, Sembodo Makmur, Bakti Usaha, Jaya Makmur, Sumber Tani, Karya Agung untuk terus mengembangkan pertanianya. Semoga dengan infrastruktur yang akan dibangun ini mampu meningkatkan produktivitas pertanian,” imbuhnya.
Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga bakal melaksanakan bedah rumah untuk 1 warga yang dikategorikan memiliki Rumah Tidak Layak Huni, memberikan bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk 30 Keluarga Penerima Manfaat. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Balita sebagai upaya pencegahan stunting, serta pemberian insentif untuk pengurus RT dan RW serta guru.
“Seluruh tahapan musyawarahnya dilakukan melibatkan perwakilan masyarakat, tujuannya untuk mewujudkan partisipasi mereka dalam pembangunan desa dengan cara membahas, dan mencari solusi terbaik melalui konsultasi, dan diskusi. Mereka yang dilibatkan mulai dari unsur Tokoh Pemuda, Tokoh Perempuan, Tokoh Agama, pengurus RT dan RW,” pungkasnya. ARIF AHMAD AKBAR/PAR