Penulis: Hanafi
TUBAN
seputartuban.com – Belasan aktivis dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) senin (24/09/2012) siang melakukan aksi unjuk rasa mengecam penayangan Film “Innocence of Muslim”.
Aksi dimulai dari Gedung Dakwah Jl. Pramuka diikuti oleh 13 peserta demo dari IMM, dengan berjalan kaki hingga melewati Jl. Sunan Kalijaga, dan sampai di perempatan patung Letdja Sucipto.
Sesampainya di perempatan depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tuban, para pengunjuk rasa memutar diperempatan patung sambil berorasi mengecam film Innocence Of Muslim yang diproduseri oleh seorang penganut Koptik bernama Nakoula Basseley.
Film yang direleas pada tahun 2012 itu telah diputar perdana di Vine Theatre, Holiwood, dan kemudian diunggah ke You Tube pada bulan Juli tahun 2012 yang telah dialih suarakan kedalam bahasa arab. Film tersebut kemudian disebar luaskan oleh seorang bloger Koptik keturunan Mesir – Amerika bernama Morris Sadek.
Ternyata imbas dan pengaruh film ini menimbulkan banyak kontradiktif, seperti aksi demo yang dilakukan oleh belasan aktivis IMM Tuban ini. Setelah sekitar setengah jam berorasi di Patung Letda Soetjipto, para pengunjuk rasa ini akhirnya membakar sejumlah bendera Amerika yang mereka bawa, lalu kemudian membubarkan diri dengan kembali longmarch ke kantornya.
Koordinator Aksi, Herman Purwanto (23), saat dikonfirmasi seputartuban.com, menjelaskan bahwa, dengan adanya pemutaran film tersebut, bisa menyebabkan terjadinya peperangan antara islam dan non islam. “Kami meminta agar pemerintah, khususnya Kabupaten Tbuan, segera menutup penayangannya, karena telah menghina rasulullah, ” tegasnya.
Herman juga menegaskan bahwa mereka akan menggelar aksi yang lebih besar lagi apabila tuntutanya tidak diperdulikan. “Kami akan tetap menggelar aksi lebih besar, penistaan agama jangan dibiarkan, ” ujarnya.
Foto : Aktivis IMM menggelar aksi dengan membakar bendera Amerika