PALANG

seputartuban.com – Menu ikan laut asapan dapat menjadi pilihan kuliner jika berkunjung di Tuban. Karena aroma dan rasa yang khas dapat memanjakan lidah bagi penikmatnya. Penjual ikan asapan kini mulai mendapat tempat bagi penggemar ikan panggang.
Suwari (57), warga Desa Glodok, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, sudah lebih dari 25 tahun dia menggantungkan hidupnya sebagai pengolah ikan asap. Dia mengolah ikan segar yang dibeli dari nelayan setempat.
Ikan asap biasanya diolah dari ikan tongkol. Ikan dengan daging empuk ini memiliki daya tarik sendiri, dan dikenal sangat enak dan rasa yang gurih. Selain juga ikan kuningan, ikan bandeng, ikan pari, ikan layur, kakap merah, dorang, ikan sebelah, salem, tenggiri dan lainnya.
Pengasapan ikan sebenarnya bukan memasak, namun sebuah proses pengawetan agar ikan tidak cepat membusuk. Namun hasil pengasapan menambah citarasa khas bagi penikmat kuliner. “Sebenarnya pengasapan itu mengawetkan saja biar tahan lama. Sehingga harus dimasak dulu sebelum dimakan,” ujarnya.
Pembeli tidak hanya warga lokal, tetapi juga wisatawan domestik dari berbagai daerah di Jatim dan Jateng, yang berkunjung ke Tuban. Mereka membeli untuk oleh-oleh, ataupun langsung dimakan di warung tidak jauh dari lokasi jualanya.
Tidak hanya dijual wisatawan, ikan asapanya juga dijual di sejumlah pasar tradisional di Tuban dan Bojonegoro. Harga ikan laut asapan tergolong murah dibandingkan dengan ikan laut asapan yang banyak dijual di lokasi obyek wisata. Ikan tenggiri berkisar Rp 3.000-Rp 6.000/ekor, ikan tongkol berkisar Rp. 10.000 – Rp 20.000/ekor, dan ikan kakap berkisar Rp 10.000-Rp 20.000/ekor.
“Kalau hari libur Minggu pembelinya ramai termasuk bulan puasa. Omzet kami kalau sedang ramai seharinya bisa mencapai Rp 500 ribu/penjual. Bahkan, ketika tahun baru lalu pembeli dari luar kota bermobil yang kebetulan lewat cukup banyak,” jelas Suwari,
Harga ikan asapan itu dipengaruhi cuaca. Saat nelayan banyak mendapatkan hasil tangkapan, maka harga jual murah, dan sebaliknya jika nelayan lagi sepi hasil tangkapan maka harga jual naik, karena dia membeli ikan segar juga harganya naik.
Rasa menu ikan laut asapan tidak perlu terlalu banyak diceritakan, sebab banyak masyarakat yang sudah bisa membayangkan rasa ikan laut asapan. Yang jelas rasa gurih, bercampur dengan rasa khas daging ikan yang terbakar tanpa minyak itu sensasi yang jarang ditemui.
“Menu ikan laut asapan ini sangat cocok dimakan hanya dengan nasi putih dicampur sambal terasi atau sambal kecap. Saya jamin satu orang kalau hanya makan satu ekor akan minta tambah lagi,” paparnya, sambil tersenyum.
Ikan asap asal Tuban sangat khas karena diolah dengan cara yang berbeda dan sangat tradisional, serta telah mengalami penyiangan terlebih dahulu (isi perut dibuang) kemudian langsung diasapi. Pengolahan ikan asap, khususnya daerah Kecamatan Palang memang betul-betul hanya memanfaatkan asap dalam proses pengolahannya.
“Pengasapan ikan tidak boleh kena api agar tidak gosong. Pengolahan ikan asap disini hanya diasapi saja, sehingga ikan mampu bertahan hingga tiga hari,” pungkasnya.
Potensi kuliner ikan asapan itu sebenarnya dapat dikelola untuk menjadi destinasi wisata kuliner khas Tuban. Namun hingga saat ini belum tersentuh program pengembangan wisata Tuban. USUL PUJIONO