Hingga Gadai BPKB Motor, Agar Putranya Jadi Juara Internasional

RENGEL

seputartuban.com – Meski tidak mendapatkan perhatian dari pihak-pihak terkait, Sudiono (36), warga Lohgawe,  Desa Rengel, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban terus mendorong anaknya agar berprestasi.

jawara internasional
SEMANGAT : Sudiono bersama putranya saat dikunjungi dirumahnya

Andi Setyo Nugroho, putra Sudiono memiliki keterbatasan fisik. Berupa tuna rungu dan tuna wicara, namun kondisi ini tidak menjadikan kendala untuk tetap berprestasi. Dia bahkan meraih segudang prestasi dalam ajang kontes robot kelas regional, nasional hingga internasional.

Siswa kelas 6 SDLB Tuban ini pada (29/08/2013) meraih juara 3 saat kontes robot di di SMA 28 Jakarta. Yang diikuti 22 kontestan anak normal dari Korea, Taiwan dan Indonesia.  Sebelumnya juga pernah meraih juara 2 kontes robot tingkat SD se-jatim 2012.

Selain itu, Andi juga mampu menyisihkan seluruh pesaingnya dan meraih juara 1 kategori robot lan teaser dan juara 2 jenis sumo. Dalam kontes robot tingkat nasional di Serpong, Bogor, Jawa Barat akhir tahun 2012. Serta pernah menjadi juara 3 kontes robot tingkat asia di Jakarta.

Sudiono saat dikunjungi dirumahnya, Rabu (04/09/2013) menceritakan awalnya Andi diajak melihat kontes robot di Semarang, Jawa Tengah. Sesampainya di rumah, Andi langsung mempraktekkan dengan merangkai robot sendirian tanpa pembina dan pendamping.

Nampaknya keinginan dan keseriusan Andi berbuah manis. Bagai menembus batas keterbatasan, dari lomba ke lomba, membuat Andi semakin semangat dan meraih prestasinya. Meski tanpa dukungan Pemkab Tuban. Meski membawa nama harum Kabupaten Tuban, namun ternyata tak membuat para pihak terkait turut membina dan mengantarkan Andi meraih impiannya.

Bahkan masih menuruh Sudiono, bahwa Bupati Tuban melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Tuban pernah mengundangnya bersama Andi. Dalam acara “meraih mimpi menggapai prestasi” di Gedung Graha Sandiya, PT Semen Indonesia beberapa waktu lalu.

Namun ternyata harapan Sudiono tidak sesuai kenyataan. Sepulangnya dari acara tersebut tidak menerima bantuan. “saya kira akan diberi hadiah atau apa gitu mas, ternyata kami pulang tidak mendapatkan apa apa. Kami hanya diajak foto bersama, sudah itu saja,” ujar Sudiono menyesalkan tindakan Pemkab Tuban saat itu.

Kini Sudiono tetap semangat untuk mendorong anaknya menggapai mimpinya. Meski harus bersusah payah mencari dana untuk mendukung kegiatan Andi. Seperti yang dilakukan saat mengikuti kontes robot di Jakarta beberapa waktu lalu.

Karena keterbatasan biaya, Sudiono terpaksa menggadaikan BPKB motor Yamaha Vega yang dimilikinya sebesar Rp. 3 juta. Ternyata perjuangan Andi dan Sudiono yang berangkat ke Jakarta sendirian tersebut berbuah manis. Karena Andi mendapatkan juara 3 kontes robot tingkat Asia.

“sebelum berangkat ke jakarta, kami memang pernah mengajukan bantuan ke sekolah dan dinas pendidikan, namun tidak ada bantuan sama sekali. Ya apa boleh buat, yang saya punya hanya motor, lalu saya gadaikan BPKB motor saya itu,” ujarnya terbata bata. (pit)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

1 komentar

  1. inilah setitik contoh tak pernah pedulinya pemerintah, kabupaten, provinsi maupun pusat untuk menjadikan SDM negeri ini menjadi penopang kemajuan bangsa, dan akhirnya lagi-lagi para pengharum nama bangsa ini hanyalah bualan semu yang semakin hari semakin hilang. tetap semangat ANDI, Semoga apa yang engkau Citakan mampu menjadi kenyataan.