Harga Tebu Anjlok Petani Meradang

PARENGAN

MERADANG : Tebu hasil panen dimuat truk untuk dijual ke perusahan tebu
MERADANG : Tebu hasil panen dimuat truk untuk dijual ke perusahan tebu

seputartuban.com – Petani tebu di kawasan Kecamatan Parengan, Kabupaten Tuban meradang. Karena kwalitas tebu menurun menyebabkan harga jual anjlok. Sehingga menyebabkan mereka merugi, karena hasil panen tidak dapat mencukupi kebutuhan operasional penanaman dan perawatan.

 Joko Sampurno (29), warga Dusun Beton Desa Parang Batu Kecamatan Parengan, mengaku hasil panen tebu menurun kwalitas kadar gulanya. Hal ini disebabkan cuaca yang tidak mendukung. Rata-rata 1 hektar lahan tebu, petani memperoleh pendapatan bersih Rp. 12 juta.

Hasil panen ini tidak sebanding dengan biaya produksi. Karena biaya mencapai Rp. 29 juta dengan rincian Rp. 9 juta untuk sewa lahan, sedangkan Rp. 20 juta untuk kebutuhan tanaman. Saat ini harga tebu Rp. 40 eibu per kwintal, sedangkan 2013 lalu mencapai Rp. 50 ribu hingga Rp. 60 ribu per kwintalnya.

 “Meskipun selisih. Selisih harganya sangat sedikit. Jika di pabrik gula Kertosono, Nganjuk harga kotor Rp. 505.000 per-ton, dan di pabrik gula Jombang hanya Rp 490.000 per-ton. Pokoknya petani tebu sekarang kelabakan,” ungkap Joko, Minggu (26/10/2014).

Petani harus tetap mengeluarkan biaya ongkos angkut, dan ongkos kirim. Bahkan sejumlah petani yang tanamanya di lahanya sendiri, memilih menunda panen tebu ini. Dengan harapan harga jual merangkak naik baru akan memanenya. ARIF AHMAD AKBAR