Harga Pupuk Melebihi HET

TUBAN

seputartuban.com – Setelah terjadi kelangkaan pada pupuk berbagai jenis, kali giliran Harga Eceran Tertinggi (HET) tidak terkontrol. Pasalnya harga jual pupuk disejumlah kios resmi tidak sama.

Pupuk Jenu
Salah satu kios resmi pupupk di Kecamatan Jenu

Seperti yang terjadi di Kecamatan Jenu, HET untuk jenis pupuk urea  naik. Sebelumnya, setiap 1 sak atau 50 Kg pupuk urea seharga Rp. 95 ribu, naik menjadi Rp. 100 ribu. Untuk jenis pupuk Phonska awalnya seharga Rp. 120 ribu per sak naik menjadi Rp 125 ribu.

Untuk jenis pupuk Za awalnya seharga Rp. 80 ribu, naik menjadi Rp. 90 ribu dan untuk jenis pupuk SP 36 awalnya seharga Rp. 105 ribun naik menjadi Rp. 110 ribu.

Selain kenaikan harga, kebutuhan yang diperlukan di kios resmi penyaluran pupuk sangat kurang. Karena, banyak petani tambak yang juga membutuhkan pupuk jenis Za dan SP 36. Biasanya, dipergunakan untuk menghilangkan hama tanah dan penyuburan sebelum tambak terisi air.

Salah satu pemilik kios resmi penyalur pupuk bersubsidi, Anas Sucipto (56), warga Desa Jenggolo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban saat dikonfirmasi di tokonya, Senin (25/11/2013) mengatakan bahwa jatah pupuk untuk kios resmi sangat kurang. Meski sebelumnya langka dan sudah ada pendistribusian, kebutuhan pupuk masih perlu ditambah. Alasannya, kebutuhan pupuk untuk petani meningkat.

Adapun untuk kenaikan harga, pihaknya tidak menaikkan Harga Eceran Tertinggi (HET). Namun harga sudah sesuai aturan dan hanya mengambil laba dari harga distributor. Dirinya berharap, penyaluran pupuk di setiap kecamatan tidak tebang pilih. Dikarenakan, untuk penyaluran se-Kabupaten Tuban selama ini tidak merata.

“Kemarin saat langka iku, di Kecamatan Jenu, Tambakboyo, Merakurak, Kerek dan Bancar lancar. Kenapa kecamatan itu sampai telat. Padahal RDKKnya itu sudah sesuai. Itu bukti pengawasan harga dan distribusi lemah,” ujarnya.

Terpisah, Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura, Dinas Pertanian Pemkab Tuban, Parno, saat dikonfirmasi mengatakan bahwa distribusi pupuk sudah kembali normal. Penambahan jatah pupuk sudah dilakukan. Untuk pengawasan harga dan distribusi setiap kecamatan akan dilakukan secara rutin.

Sehingga Parno menjamin bahwa jatah pupuk akan mencukupi sampai akhir tahun 2013. “Besok rabu (27/11/2013) kita akan rapat bersama. Menjadwal pendistribusian dan penyeragaman HET. Saya jamin tidak akan berkurang, ” ungkapnya. (han)

Print Friendly, PDF & Email