Hama “Misterius” Bikin Petani Cabai Hilang Akal

KEREK

GELISAH: Sanusi, soerang petani cabagi Desa Mliwang, Kecamatan Kerek, saat berada di ladangnya Jumat (02/05/2014).
GELISAH: Sanusi, soerang petani cabagi Desa Mliwang, Kecamatan Kerek, saat berada di ladangnya Jumat (02/05/2014).

Seputartuban.com-Sejumlah petani cabai di Kabupaten Tuban resah menyusul menyusul serangan hama yang hingga belum ada obat untuk membasminya. Akibat serangan hama “misterius” itu membuat pertumbuhan dan kualitas cabai menurun drastis. Sebagian bahkan mati sebelum masa petik tiba.

Kondisi ini kian diperparah dengan harga cabai yang terus di tingkat pasaran lokal. Saat ini harga untuk sekilo cabai merah hanya tembus Rp 3.500. Padahal sepekan sebelumnya harga per kilonya masih dalam kisaran Rp 19-23 ribu.

Sanusi, petani cabai di Desa Mliwang, Kecamatan Kerek, mengatakan dari hari ke hari harga cabai semakin menurun. Antara biaya tanam dan perawatan tidak sesuai dengan harga jual. Salah satu yang tidak bisa dikompromi adalah upah kerja. Penyebab menurunnya harga cabai belum diketahui secara oleh para petani. Apakah kaena serangan hama “misterius” atau gejolak pasar, para petani tak bisa memastikan.

“Harga cabai terus menurun. Selain itu juga banyak tanaman yang diserang hama, sehingga banyak tanaman kita yang mati,” kata Sanusi.

Terpisah seorang pedagang cabai, Budi  mengatakan, menurunnya harga lombok disebabkan karena kualitasnya menurun. Banyak cabaiyang membusuk. Selain itu saat di Kabupaten Tuban tengah berlangsung panen raya.

“Saat panen saya seperti harga cabai terus turun. Biasa, Mas. Sebenarnya kita juga rugi bila harganya murah,” tandas Budi yang mengaku sudah 25 tahun menggeluti bisnis cabai. MUCHLISIN

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses