Di Tuban Simpan Pinjam Perempuan PNPM Jalan Terus

TUBAN

JALAN TERUS: emkab Tuban menegaskan sektor simpan pinjam perempuan (SPP) tak serta merta berhenti saja.
JALAN TERUS: Pemkab Tuban menegaskan sektor simpan pinjam perempuan (SPP) tak serta merta berhenti begitu saja.

seputartuban.com-Kendati program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) sudah resmi dibubarkan pemerintah awal tahun ini, namun Pemkab Tuban menegaskan sektor simpan pinjam perempuan (SPP) tak serta merta berhenti begitu saja.

Alasannya, program tersebut nyata-nyata telah memberikan kontribusi terhadap roda kehidupan kaum perempuan yang berikhtiar memutar roda ekonomi, kendati payung hukumnya masih merrujuk aturan lama.

Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana (Bapemas dan KB) Kabupaten Tuban, Mahmudi, mengatakan untuk memutar program itu lebih dinamis saat ini masih menggunakan regulasi yang lama.

Sebab, regulasi baru yang mengatur keberadaan SPP masih menjadi tarik ulur antara Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi  dengan Kementerian Dalam Negeri.

“Meski belum menerima petunjuk resmi dari pusat, khusus untuk kegiatan SPP tetap jalan terus. Namun untuk program infrastrukturnya masih belum ada kejelasan dari pusat,” jelas Mahmudi, Selasa (3/03/2015) siang.

Menurut dia, yang sekarang dilakukan terus melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap aktivitas SPP. Hal ini dilakukan supaya dana yang sudah diberikan oleh pemerintah pusat tidak sia-sia dan disalahgunakan.

Disebutkan, hingga sejauh ini total dana untuk SPP di Kabupaten Tuban yang digulirkan untuk kelompok perempuan sudah mencapai Rp 60 miliar.

Sebelumnya, Pemkab Tuban benar-benar dibikin pusing menyusul keputusan pemerintah menghentikan PNPM terhitung sejak tahun 2015 ini.

Kebingungan Pemkab Tuban bukan tanpa alasan. Sebab, PNPM yang lahir dari embrio program pengembangan kecamatan (PPK) tahun 2007 silam tersebut nyata-nyata telah memberikan kontribusi positif kepada masyarakat.

Wakil Bupati Tuban Noor Nahar Husein, mengatakan sejak program itu dilaksanakan tahun 2008 lalu saat ini total uang yang berkembang mencapai Rp 46 miliar. Dana sebesar itu merupakan investasi yang bergulir dari kegiatan SPP. Itu belum termasuk investasi infrastruktur yang dibangun dari program sosial tersebut.

“Akan diapakan dana sebesar itu kita masih menunggu petunjuk dari pusat. Sebab dana yang ada sangat besar,” tegas Noor Nahar, Kamis (22/01/2015) lalu.  MUHLISHIN