seputartuban.com, TUBAN – Karena himpitan ekonomi yang dialami Pasangan Suami Istri (Pasutri) MRN (32) dan SRT (39) asal Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan ditangkap polisi. Diduga melakukan pencurian sepeda motor di wilayah Kabupaten Tuban.
Dalam konferensi pers, Kapolres Tuban AKBP Oskar Syamsuddin mengatakan, kasus pencurian motor terungkap bermula saat salah satu korban Supardi asal Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban kehilangan motor yang diparkir di pinggir jalan. Kemudian korban melaporkan kejadian itu ke kantor polisi. Ketika usai menerima laporan, Satreskrim Polres Tuban melakukan penyelidikan hingga ditangkaplah pasang suami istri tersebut.
“Pelaku ditangkap di sebuah SPBU pada Senin (19/8/2024), sekitar pukul 23.00 WIB di depan SPBU Paciran. Dari keterangan terduga pelaku, sudah melakukan aksi pencuriannya di empat lokasi yang berbeda,” kata Kapolres Tuban, di Mapolres Tuban, Rabu (28/8/2024).
Oskar mejelaskan, modus Pasutri ini dengan mengendarai sepeda motor berboncengan dan sudah mempersiapkan aksinya sejak dari rumah. Kemudian keduanya mencari sepeda motor yang diparkir oleh pemiliknya di daerah sepi dan pinggir jalan.
“Dari tangan pelaku polisi berhasil mengamankan 4 unit motor hasil kejahatannya kedua tersangka yang dilakukan di 4 lokasi yang berbeda. Saat ini kedua pelaku telah ditahan di Mapolres Tuban guna untuk penyelidikan lebih lanjut,” jelasnya
Selain itu, lanjut Oskar, pelaku MRN merupakan residivis kasus penganiayaan. Berdasarkan pengakuan MRN, aksi mencuri motor tersebut dilakukan demi membiayai orangtuanya yang sedang sakit jantung. MRN terpaksa mencuri karena penghasilan sebagai sopir tidak mampu mencukupi kebutuhan untuk berobat.
Dalam kesempatan yang sama, istri terduga pelaku pencurian, SRT mengaku dia ditugasi suaminya untuk mengawasi sekitar lokasi kendaraan yang akan di curi. Ketika sudah berhasil membobol kunci motor baru bersamaan membawa kabur motor tersebut. “Tugas saya mengawasi lokasi sekitar motor yang akan kita curi, dan kalau sudah berhasil dibobol secara bersamaan kita meninggalkan lokasi,” ungkapnya.
Dengan mata berkaca- kaca, ibu dari empat anak tersebut, mengambil jalan pintas mencuri untuk mencukupi kebutuhan Ekonominya. Lantaran penghasilan dari suaminya dirasa kurang untuk berobat dan kebutuhan sehari -harinya. “Anak saya empat, yang satu sudah bekerja dan yang tiga masih sekolah dan ada yang masih kecil. Selain itu juga orang tua juga sakit,” pungkasnya.