Cak Nun : Kemiskinan Tanggung Jawab Bersama

TUBAN

seputartuban.com – Kemiskian masih banyak di Kabupaten Tuban. Demikian itu diungkapkan langsung oleh Bupati Tuban, Fathul Huda. Dalam sambutannya di acara pengajian bersama Cak Nun di Alun-Alun Tuban, dalam rangka peringatan hari jadi Tuban ke-720, Kamis (29/11/2013) malam.

PESAN MORAL : Cak Nun saat menyampaikan tausiyahnya
PESAN MORAL : Cak Nun saat menyampaikan tausiyahnya

Bupati Tuban ini mengatakan bahwa masyarakat Tuban masih banyak yang hidup miskin, bahkan kemiskinan dirasakan 30% penduduk. Miskin menurutnya adalah masih belum tercukupinya kebutuhan hidup sehari-hari. Mulai makan, tempat tinggal sampai kebutuhan primer lainnya.

Masih menurut Bupati, kemiskinan tidak hanya dialami warga desa atau tepian hutan. Bahkan di wilayah Kecamatan Tuban masih banyak yang miskin. tidak seimbang dengan banyaknya perusahaan beromzet milyaran rupiah yang bertengger di wilayahnya. Meski banyak perusahaan dan pengusaha sukses, ternyata kemiskinan belum bisa terentaskan. “Banyak perusahaan besar tapi kemiskinan masih tinggi. Banyak yang kaya harta tapi juga masih miskin hati, ” katanya.

PESAN MORAL : Cak Nun saat menyampaikan tausiyahnya
PESAN MORAL : Cak Nun saat menyampaikan tausiyahnya

Selanjutnya, Bupati Tuban berpesan kepada Cak Nun agar bisa memberikan semangat kepada masyarakatnya. Agar dapat memperkaya hati, diantaranya budaya membantu sesama atau bersedekah kepada yang membutuhkan. “Siapa tahu dengan tausyiahnya bisa terinspirasi, Tuban minatur indonesia. Meski sejajar dengan Cina, Indonesia nomer 2, tapi kemiskinan pengangguran banyak, apa arti menghafal pancasila. Sampai sekarang belum wujud,” tambahnya.

Budayawan Kondang, Emha Ainun Najib dalam pengajiannya mengatakan bahwa kemiskinan tidak akan mampu dientas oleh seorang saja. Baik bupati, wakilnya, orang kaya atau siapapun. Presiden pun tidak akan bisa. Hanya doa dan usaha yang bisa.

Cak Nun menekankan kemiskinan bukan tanggung jawab pemerintah saja. Melainkan tugas bersama dan harus dengan kejujuran. Disisi lain, Cak Nun juga mengajarkan pentingnya bersih diri dari segala hal. Mulai dari menjaga harga diri, dan menempatkan sesuai kemampuan. “Bupati kalau iklan sampo dan sabun itu baik, tapi tidak pantas. Harga diri bukan saja dari kaya miskin melainkan sederhana dan tahu diri, ” katanya.

Dalam nyayiannya, Cak Nun melantunkan senandung untuk berserah diri. Jika pasrah akan ditolong oleh Tuhan Yang Maha Esa. Bukan kekuasaan dan kekayaan saja yang merubah dunia. “Kita tambah dengan syukur saja. Tapi juga disayangkan kalau Bupatinya kaya tapi warganya miskin. Kalau bisa sebaliknya, tapi yang penting di Tuban semakin maju dan berkembang, iku martabate wong urip,” ungkap Cak Nun. (han)