Bisnis Bonsai Butuh Keseimbangan Rasa

TUBAN

seputartuban.com – Untuk menjadi pedagang atau penjual bonsa nampaknya perlu keahlian maupun nilai rasa seni tinggi agar tanaman kerdil tersebut memiliki nilai seni dan sebanding dengan harga jualnya. Selain membutuhkan waktu yang tidak sebentar, juga memerlukan ketelatenan, kesabaran dan ketelitian.

BUTUH TELATEN : Zaenal arifin saat merawat tanaman bonsai yang sudah berumur
BUTUH TELATEN : Zaenal arifin saat merawat tanaman bonsai yang sudah berumur

Salah satu pedagang Bonsai, Zaenal Arifin (34), warga Desa Kembangbilo, Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban menuturkan bagaimana dia menggeluti pekerjaan yang tidak banyak dilakukan orang lain tersebut. Usaha membuat pohon kerdil yang berusia puluhan tahun nampak indah dan memiliki nilai jual tinggi.

Dia mengenal bonsai dari orang tuanya sejak masih sekolah SMP. Kebiasaan orang tuanya nampaknya membuat dia merawat hingga modifikasi bonsai. “Sejak masih SMP saya sudah diperkenalkan orang tua tentang bagaimana seni membonsai,” ujarnya Minggu (2/10/2016).

Selain waktu perawatan bonsai membutuhkan waktu 20 tahun hingga 30 tahun juga menyeimbangkan antara pohon, batang, cabang hingga ranting. “Kalau bonsai sebenarnya usianya diatas 20 tahun. Pohonya seperti di kondisi normal, namun bentuknya kerdil,” imbuhnya.

HARGA MAHAL : Zaenal Arifin menunjukkan bonsai yang harganya relatif mahal karena usianya sudah tua
HARGA MAHAL : Zaenal Arifin menunjukkan bonsai yang harganya relatif mahal karena usianya sudah tua

Bonsai yang biasa dia rawat adalah pohon beringin, pohon asem, pohon waru, pohon walikukun, pohon setigi dan masih banyak lainnya. Masih-masing memiliki nilai khas maupun tantangan khusus dalam merawatnya.

Karena semakin terbatasnya jumlah bonsai di alam, dia mengalihkan buruan menjadi budidaya bonsai. Namun tetap memiliki kualitas yang sama dengan bonsai buruan. Ia terlebih dahulu membiarkan tanaman calon bonsai dibiarkan pada lahan bebas agar pertumbuhanya cepat. Kemudian pada saatnya dipindahkan ke dalam pot. “Itupun menunggu batang dan rantingnya bagus dahulu baru dipindahkan,” ujarnya.

Besar kecilnya pot tergantung dengan ukuran bonsai ingin dibentuk. Lalu masukkan pasir terlebih dahulu sebelum memasukkan campuran tanah dan pupuk kompos kedalam pot. Perlu diketahui bahwa campuran tanah dan kompos menggunakan perbandingan khusus agar pertumbuhan boncai tetap baik.

“2  bulan sekali bonsai harus dipupuk baik menggunakan pupuk kandang maupun menggunakan pupuk kimia, agar tanaman dapat tumbuh dengan subur,” imbuhnya.

Pria lajang penyuka Vespa itu menjelaskan bonsa juga rentan serangan hama cambuk dan kutu. Kedua hama itu dapat mengganggu proses pertumbuhan tanaman. “Juga tidak kalah penting adalah bagaimana media harus di perbarui maksimal selama 2 tahun sekali supaya tetap terjaga stok nutrisinya,” jelasnya.

Pria yang juga memiliki cafe dengan dekorasi bonsai itu masih menekuni pekerjaanya. Dia saat ini memiliki stok bonsai hingga 200 pohon. Dengan usia paling tua 18 tahun atau jika nilai jual di pasaran antara Rp. 20 juta sampai Rp. 30 juta. ROCHMATUL MINAN