Bagai Lapar Di Lumbung Padi, Kades Kedungsuko Meradang

PLUMPANG

seputartuban.com – Merasa kurang mendapat perhatian karena warganya tidak mendapat bantuan, Kades Kedungsuko, Kecamatan Plumpang mendatangi bantuan, mendatangi balai desa setempat yang dipakai Posko, Minggu (4/11/2016). Saat rombongan Pendekar Siaga dari Kecamatan Montong melaporkan kehadiranya untuk memberikan bantuan ke Desa Kebomlati daerah yang berada langsung di bibir Sungai Bengawan Solo.

KURANG PERHATIAN : Kades Kedungsoko (menuding) memberikan penjelasan kepada personil Pendekar Siaga
KURANG PERHATIAN : Kades Kedungsoko (menuding) memberikan penjelasan kepada personil Pendekar Siaga

Menurutnya meski kantor desa dipakai Posko, namun warganya yang menjadi korban lupan sungai Bengawan Solo terabaikan.  Hal inilah yang membuat Kades geram, karena meski berada di lokasi Posko namun luput dari perhatian.

“Sesuai KK jumlahnya 360 rumah warga yang terdampak banjir dengan kedalaman lebih dari 1 meter. Mereka sama sekali belum menerima bantuan, sedangkan bantuan yang sudah terkumpul beberapa ini sebagian besar hanya didonasikan untuk Desa sebelah,” kata, Kades Kedungsoko, Rahmad, Minggu (4/12/2016) siang.

Rincianya, jumlah 360 KK yang terdampak luapan Sungai Bengawan Solo tersebut terdapat diwilayah Dusun Kedung dan Dusun Sisir. Mereka tinggal di RT 5, RT 6, RT 7, RT 8, RT 9, RT 10, RT 11 dan RT 12. Bahkan, beberapa hari lalu warga terpaksa berebut bantuan yang didonasikan untuk desa sebelah diatas tanggul. Mereka terpaksa melakukan hal tersebut karena tidak lagi memiliki kebutuhan dasar bahan pokok untuk lagi dikonsumsi.

“Bantuan kemarin itupun ya cuman dari pribadi saya yang mengeuluarkan uang untuk membantu warga. Pak Bupati  sudah saya kabari melalui SMS, namun hanya dijawab iya dan akan segera dikunjungi, itu saja,” tegasnya.

Bahkansaat Bupati Tuban, Fathul Huda, beserta Kapolres Tuban, AKBP Fadly Samad dan Dandim 0811 Tuban Letkol Inf, Sarwo Suprio mengunjungi wilayah setempat pada Jumat (2/12/2016) lalu warganya juga tidak mendapat bantuan. Mereka hanya memantau situasi banjir dan mengunjungi warga untuk diajak bicara.

Membenarkan hal itu, Camat Plumpang, Sudarmaji mengatakan bahwa kelalaian itu merupakan kesalahan petugas yang berwenang membagikan bantuan. Kabar sementara yang diterimanya, para donatur cenderung mendistribusikan bantuan langsung pada masyarakat tanpa melalui petugas yang berada di Posko. “Sudah, tadi sudah saya bahas dengan pak Kades beserta Tim. Jadi seluruh bantuan sementara ditahan di Posko untuk dikumpulkan dulu, dan disesuaikan dengan jumlah korban yang belum kebagian,” katanya melalui Ponsel.

Hasil pantauan dilapangan menyebutkan, di wilayah Kecamatan Plumpang,  selain warga di Desa Kedungsoko, warga Dusun Ngingas dan Ngablak Desa Kebomlati juga nyaris tidak terurus. Karena wilayahnya jauh dari jangkauan, tidak dapat ditempuh jalan darat menggunakan mobil saat mengirimkan bantuan, caranya dengan menggunakan perahu dengan perjalanan sekitar 20 menit lebih. ARIF AHMAD AKBAR