​Kilang Rosneft, Pemkab Jamin 60 Persen Naker Lokal

seputartuban.com, TUBAN – 60 persen warga Tuban bakal dilibatkan dalam pembangunan kilang pengolahan minyak yang diproyeksikan mampu berkapasitas produksi sebesar 320 ribu barel per hari. Jumat (28/4/2017) siang disalah satu rumah makan di Tuban Kota, hal itu disampaikan koordinator project NGGR Kilang Tuban, Amir Siagian usai media gethering bersama Bupati Tuban dan pejabat Pemkab Tuban lainya.

Rincianya, para tenaga kerja lokal tersebut akan dilibatkan sejak masa pembangunan kilang Rosneft, hingga melibatkanya saat aktifitas perusahaan beroperasional. “Mereka akan dilibatkan sejak masa pembangunan, namun lebih ditekankan lagi saat aktifitas perusahaan mulai berlangsung,” terangnya.
Menurut dia, upaya yang sudah dilakukan pihaknya sejauh ini ialah melakukan kajian mengenai dampak lingkungan bilamana aktitas pengolahan minyak dilaksanakan, kebutuhan perusahaan saat melakukan pengolahan minyak. Juga perumusan program CSR, serta upaya menyejahterakan perekonomian warga tuban terutama bagi mereka yang tinggal di sekitar perusahaan.

Selain itu. Lanjut dia, juga dilakukan pembahasan tentang proses engenireng meliputi melakukan penghitungan kebutuhan luasan lahan untuk didirikan bangunan. Serta menetukan gambar kebutuhan volume bangunan hingga upaya melakukan penghitungan kebutuhan penyerapan tenaga kerja lokal yang akan ditempatkan pada masing-masing bidang.

“Curt oil, atau minyak mentah untuk kilang ini sebagian besar kita ambil dari wilayah timur tengah. Sedangkan mengenai sumberdaya alamnya,  karena minyak mentah ini memang tidak diambil dari wilayah indonesia. Jadi dampak sosial terhadap sumberdaya alamnya tidak terlalu krusial. Maka yang perlu dilakukan kajian adalah tentang dampak  pengolahan minyaknya, serta keterlibatan perusahaan dengan pemerintah setempat” pungkasnya.

Diketahui, perusahaan yang diperkiraan memiliki nilai investasi proyek sebesar 13 Us miliar, atau setara Rp 175,5 triliun tersebut hanya akan mengolah minyak mentah yang dihasilkan negara timur tengah. Bukan untuk mengolah hasil minyak mentah yang diperoleh dari Indonesia.  ARIF AHMAD AKBAR