KEREK

(foto: HUMAS PT SI)
seputartuban.com-Rencana PT Semen Indonesia (PT SI) mendirikan pabrik semen baru di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, disambut warga setempat dengan antusias dan positif. Sementara PT SI sendiri merespon dengan memberikan ruang dan waktu kepada warga untuk melihat dengan mata kepala sendiri, jika kehadiran perusahaan semen ini tujuan tertingginya adalah bersinergi dengan alam dan lingkungan.
Kabiro Komunikasi PT SI, Abimanyu, menyatakan pembangunan pabrik semen di Rembang nanti akan sangat ramah lingkungan. Bahkan kualitas keterjagaan lingkungan akan lebih baik dari pabrik perseroan yang ada di Tuban.
“Dari sisi lingkungan pabrik semen di Tuban mendapat nilai proper emas dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH). Dengan teknologi lingkungan yang lebih canggih, kami yakin pabrik di Rembang akan mendapat penilaian yang sama. Bahkan lebih baik dari sisi kualitas,” ujar Abimanyu di hadapan 75 warga Desa Timbrangan, Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang, mengunjungi pabrik Semen Indonesia di Tuban, Jumat (05/09/2014) siang.
Kunjungan warga Desa Timbrangan seperti yang sebelumnya juga dilakukan sebanyak 150 warga Desa Tegaldowo, Kecamatan Gunem, Rembang, dalam rangka melihat langsung bagaimana operasional pabrik Semen Indonesia beserta pengelolaan lingkungan sekitarnya. Warga juga melihat langsung bekas galian tanah liat yang sekarang menjadi waduk. Waduk tersebut bisa mencukupi kebutuhan air warga di dua desa yaitu Telogowaru dan Temandang.
Menurut dia, dalam kegiatan operasionalnya seluruh pabrik Semen Indonesia konsen mengedepankan keseimbangan dan keselarasan alam. Semua sudah dikaji sehingga setiap kegiatan sudah terukur dan terkendali.
“Jadi tidak ada yang perlu dicemaskan dalam kegiatan operasional kami. Terbukti Setelah Pabrik Semen Indonesia beroperasi selama 20 tahun (1994–2014) kebutuhan air untuk lahan pertanian di sekitar pabrik sangat melimpah, itu dikarenakan sekarang ada lima embung (waduk) yang bisa difungsikan oleh masyarakat,” kata Abimanyu.
Sebelum kehadiran PT Semen Gresik pabrik Tuban, sambung dia, petani di kawasan ini hanya bisa panen sekali dalam setahun karena sistem pertaniannya mengandalkan tadah hujan,
“Sekarang petani disekitar pabrik bisa panen sebanyak tiga kali dalam setahun tanpa khawatir kekurangan air. Selain pemanfaatan waduk untuk pengairan, sebagian masyarakat juga memanfaatkan untuk budidaya ikan dengan sistem keramba,” terang Abimanyu.
Disebutkan, sebelum membangun pabrik persyaratan yang harus dipenuhi adalah adanya analisis dampak lingkungan (AMDAL). Seluruh pabrik Semen Indonesia memiliki aplikasi teknologi yang ramah lingkungan. Sehingga dipastikan kegiatan operasionalnya akan akan sangat ramah lingkungan.
Teknologi dan peralatan yang lebih canggih akan diaplikasikan di Pabrik Rembang, sehingga kualitas kepedulian pada lingkungan akan lebih baik dari pabrik Semen Indonesia yang lain.
Jadi tTidak ada yang perlu dikhawatirkan dalam kegiatan proyek pembangunan maupun pasca proyek di Rembang. Semuanya sudah melalui kajian yang mendalam oleh para ahli,” tegasnya.
Sementara dalam kesempatan itu, Supardi warga Timbrangan Rembang mengatakan, berdirinya Pabrik Semen banyak memberi manfaat bagi masyarakat sekitarnya. Mantan Kepala Dusun di Desa Timbrangan ini, mengaku sudah lama mengenal Pabrik Semen sewaktu Semen Gresik masih beroperasi di Kota Gresik. Dia membenarkan, keberadaan pabrik semen, baik di Tuban maupun di Gresik telah membawa perkembangan pesat wilayah sekitarnya menuju yang lebih baik. MUHAIMIN