Tradisi Ketupat Sapi Sebagai Simbol Do’a Syukur Dan Keselamatan

PALANG

seputartuban.com – Tradisi ketupat sapi nampaknya masih subur dijaga warga Dusun Caper, Desa Cepokoreje, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban. Budaya ini dilakukan tiap tahun sekali, sepekan setelah hari raya Idul Fitri.

Ketupat Sapi Tuban
TERJAGA : Budaya Ketupat Sapi masih dipertahankan sampai saat ini

Sebuah ritual mengalungkan ketupat pada setiap sapi yang dimiliki warga. Ketupat merupakan makanan dari beras yang dibungkus dengan daun kelapa atau lontar dan dibentuk sedemikian rupa. Setiap sapi jantan diberi ketupat  yang 3 digandengkan dengan 2 buah ketupat segilima.

Adapun untuk sapi betina hanya dikalungkan ketupat segilima saja. Dengan mengucapkan do’a syukur, dan keselamatan. Tradisi ketupat sapi ini dilakukan warga  sebagai wujud pelestarian adat atau budaya. Selain itu, sebagai bentuk syukur atas rizki yang diberikan Allah SWT.

Salah satu warga desa setempat, Suntoro (40), saat dikonfirmasi di rumahnya, Kamis (15/08/2013) mengatakan, bahwa dirinya memiliki 6 ekor sapi yang dikalungkan ketupat. Dia melakukan tradisi ini berharap agar diberi kemudahan dalam beternak sapi.

“Kalai zaman dulu ada ketupat namanya dadung awuk, yaitu sepasang ketupat yang ditaruh di dalam kandang sapi. Ini untuk menjaga sapi agar baik. Kita berusaha saja, yang menentukan tetap Allah, ” ungkapnya. (han)