Penulis : Hanafi
TUBAN
seputartuban.com – Warga makin resah setelah bensin mulai menghilang di kios-kios eceran. Kondisi ini makin makin menyulitkan, khususnya bagi warga yang tinggal di kawasan jauh dari SPBU. Karena mereka sehari-hari membeli BBM jenis solar maupun bensin di kios eceran.
Warga yang akan membeli BBM dengan menggunakan jerigen di SPBU harus mengantongi rekomendasi dari Dinas terkiat. Diantaranya Dinas Perekonomian dan Pariwisata atau Dinas Pertanian Pemkab Tuban. Namun prakteknya, tidak semuanya sesuai harapan.
Hingga saat ini ribuan surat rekomendasi pembelian BBM ini diperkirakan banyak yang kadaluwarsa masa berlakunya. Karena masa berlakiu surat rekomendasi hanya selama 3 bulan. Akibatknya banyak SPBU yang menolak pembelian masyarakat dengan menggunakan jerigen. Dan hal ini mempengaruhi peredaran BBM dimasyarakat melalui kios-kios bensin dan solar menjadi langka.
Meski beberapa SPBU tetap saja menerima pembelian para pengecer BBM dengan surat rekomendasi yang masih berlaku. Namun SPBU lain juga tetap menerima pembelian dengan menggunakan rekomendasi yang sudah kadaluwarsa.
M. Warkam (29), warga Desa Palang, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, Minggu (16/12/2012) mengaku dirinya rela datang ke kota hanya untuk membeli solar agar dapat menjalankan perahunya. “Sudah 2 hari belum dapat solar, katanya tidak boleh,” ujarnya.
Terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan, Dinas Perekonomian dan Pariwisata, Kabupaten Tuban, Imron Achmadi, saat dikonfirmasi mengatakan pihaknya tidak melarang pembelian BBM jenis apapun dengan menggunakan jerigen. Namun harus menggunakan surat rekomendasi dari dinas terkait.
Apabila digunakan untuk usaha, maka harus ijin pada Dinas Perekonomian dan Pariwisata. Jika untuk usaha pertanian maka harus memilik rekomendasi dari Dinas Pertanian. “Intinya, kalau membeli solar harus dilihat kegunaannya dan apakah sudah memiliki rekomendasi dari dinas terkait. Kalau ada baru boleh,” tegasnya.
Foto : Warga saat mengatri membeli BBM dengan menggunakan jerigen di SPBU
