TUBAN

Seputartuban.com-Pandangan mata Agus, lelaki 35 tahun warga Desa Sugiharjo, Kecamatan Tuban, terlihat kosong dan tak bergairah begitu menyaksikan rumahnya tinggal puing yang berserakan.
Rumah yang sekaligus sebagai usaha memproduksi batik cap ini nyaris rata dengan tanah setelah di lalap api, Selasa (03/06/2014) siang. Diduga api berasal dari kompor gas elpiji yang ngebros. Tidak ada korban jiwa dalam nahas ini. Sebab saat terjadi kebakaran rumah batik milik Agus dalam kondisi kosong.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, peristiwa itu sendiri berlangsung pukul 09.30 WIB. Saat itu istri Agus yang bernama Melisa sedang mengantarkan kain yang selesai dibatik ke rumah pengepul. Namun ketika kembali, Melisa mendapati rumah bagian belakang mengelaurkan asap tebal.
“Ketika saya kembali ke rumah api sudah membesar. Saya panik dan berteriak minta tolong. Seingat saya sebelum pergi semua kompor sudah dalam keadaan mati,” ungkap Melisa seakan membantah spekulasi yang beredar kebakaran itu akibat kompor gas elpiji yang meledak.
Api baru bisa dijinakkan 30 menit kemudian setelah dua unit mobil pemadam kebakaran (PMK) dibantu warga sekitar tiba di lokasi musibah.
Dalam kesehariannya Agus dan MElisa bekerja membuat batik dengan cap. Namun mereka hanya sebagai pekerja saja. Kain dan pewarna milik orang lain. Akibat kejadian tersebut semua kain dan alat cap batik ludes dilalap si jago merah berikut perabotan rumah tangga seperti mesin cuci, kompor dan lainnya. Taksiran sementara korban menderita kerugian puluhan juta rupiah. MUHLISHIN