Penulis: Hanafi
MERAKURAK
seputartuban.com – Sekitar 50 orang dari Barisan Warga Koro Bersatu (Barwatu) melakukan aksi unjuk rasa, Senin (21/05/2012). Para demonstran berhasil menghentikan operasional alat berat jenis Eskavator (Begho) di lokasi Crusher 3 milik PT.Semen Gresik, sebagai bentuk protes terhadap BUMN yang sudah beroperasi puluhan tahun ini.
Sebanyak 3 tuntutan yang disampaikan oleh Barwatu, yaitu Pembebasan lahan pertanian oleh Semen Gresik yang melibatkan aparat orde baru telah mengakibatkan lebih dari 262 Ha terampas tanpa kompensasi yang memadai.
Tukar guling Tanah Kas desa (TKD) seluas 69 Ha merugikan warga Desa, karena tanah pengganti tidak dapat ditanami hingga saat ini dan terpencar hingga di luar Kecamatan, seperti Desa karangasem, Kecamatan Jenu.
PT. Semen Gresik juga telah dituding merusak jalan penghubung antar dusun sepanjang 5 km untuk kepentingan pertambangan dan memaksa warga memutar melalui jalan alternafit yang panjangnya 3 kali lipat dari jalan sebelumnya.
Koordinator aksi, Rustamuri menjelaskan bahwa dengan adanya PT.Semen Gresik bukan menambah kemakmuran justru menambah penderitaan masyarakat. “Selama ini kami jarang diberi kesempatan untuk menikmati menjadi karyawan semen, justru malah kami sering dibohongi,” tuturnya.
Terpisah, saat dikonfirmasi seputartuban.com, Kepala Bagian Humas PT.SG, Harry subagyo menjelaskan terkait masalah pekerjaan yang ada di PT. Semen Gresik, semua perkrutan karyawan sudah di sosialisasikan kepada masyarakat, apabila memenuhi kreteria menjadi karyawan, maka akan dijadikan karyawan Semen Gresik.
“Untuk jatah karyawan setiap tahunnya sebagian sudah diambilkan dari masyarakat sekitar PT.Semen Gresik, untuk sekarang memang kuota karyawan belum dibuka lagi,” ujarnya.
Untuk masalah tuntutan yang lain akan di bicarakan kepada pengurus PT.Semen Gresik yang lain, karena kewenangan ini sudah ada tugas masing masing.
Foto : Warga Koro saat mengentikan operasional alat berat di Crusher 3 PT Semen Gresik
