Penulis : Hanafi
KEREK
seputartuban.com – Paguyuban Bumi Ronggolawe Tuban (PBRT) kembali mengadakan aksi unjuk rasa kepada PT.Semen Gresik, menuntut adanya tindak lanjut pelelangan barang bekas. Aksi demo kali ini didatangi oleh ratusan anggota PBR yang datang dari 4 Kecamatan ring 1, diantaranya adalah Kecamatan Kerek, Kecamatan Jenu, Kecamatan Tambakboyo dan Kecamatan Merakurak, Senin (21/05/2012).
Aksi demo ratusan massa ini diwarnai blokir jalan utama kendaraan Dum Truck yang digunakan oleh PT.SG untuk mengangkut tanah liat dan bahan baku pembuatan produksi semen. Pendemo semakin keras menyuarakan tuntutannya dengan dukungan pihak pengacara, sebagai penegasan atas pertanyaan tentang apakan PBRT itu berbadan hukum apa tidak.
Ditengan tengah aksi demo yang dimulai sekitar pukul 09.00 WIB dan sekitar pukul 09.30 WIB mulai melakukan pemblokiran dan hampir berjalan 2 jam. Para peserta demo beruasaha untuk dialihkan supaya tidak memblokir jalan, namun kesepakatan tidak bisa dilakukan. Pendemo bahkan menginginkan atas kedatangan Kapolres Tuban, AKBP awang Joko Rumitro, untuk membantu dalam mediasi PBRT dengan PT SG untuk menyampaikan tuntutannya.
Saat dikonfirmasi kordinator aksi, Erwan Subandi, mengatakan bahwa, PBRT hanya ingin meminta tanggung jawab sosial secara nyata, dan jangan selalu membodohi masyarakat tuban dengan memberikan iming-iming yang berlebihan.
“Kita semua jangan jangan sampai terlena dengan apa yang di janjikan oleh PT.SG ini, seperti halnya barang lelang yang awalnya dijanjikan akan diberikan prioritas untuk kita, namun hingga sekarang belum ada kenyataanya,” tegasnya.
Selang waktu 30 menit, Kapolres Tuban datang dengan maksud untuk meredam para pendemo yang sudah dalam keadaan peluh dan amarah, akibat terik panas dan tuntutan yang lama tak kunjung berujung kesepakatan.
Selanjutnya Kapolres Tuban dengan segenap jajarannya memberikan intruksi kepada pendemo agar membubarkan diri dengan tertib dan tidak memblokir jalan. Intruksi tersebut diikuti oleh sejumlah aksi demo dengan mengalihkan kendaraannya yang dibuat untuk memblokir jalan itu.
Kemudian, perwakilan dari PBRT melakukan pertemuan dengan pihak PT Semen Gresik dan menyampaikan tuntutan soal kejelasan lelang barang. Setelah hampir 1 jam, seputartuban.com kembali mendapat informasi dari sekretaris PBRT, Sunoto, bahwa dalam mediasi tersebut belum membuahkan hasil sesuai tuntutan mereka.”Mediasi tadi belum ada kesepakatan, masih buntu,” ujarnya.
Terpisah, Kepala Bagian Humas PT.Semen Gresik, Harry Subagyo menjelaskan, bahwa pihak PT.SG tetap akan mengikuti aturan yang ada, mengenai urusan pelelangan sudah diserahkan pada balai lelang negara yang mengatur hal tersebut. ” kami tetap memakai aturan main yang berlaku, seperti yang saya aturkan kemarin,” pungkasnya.
Diagendakan PBRT akan tetap melakukan aksi demonstrasi selama 10 hari kedepan sampai tuntutanya dipenuhi oleh pihak PT Semen Gresik.
Foto : Massa PBRT saat menggelar aksi unjukrasa didepan pintu 3 PT Semen Gresik, dengan melakukan pemblokiran jalan