KEREK
seputartuban.com – Untuk menguatkan kerjasama dengan petani sekitar perusahaan, PT Semen Indonesia Pabrik Tuban menggelar lomba green belt 2016, Rabu (13/10/2016). Dalam acara puncak lomba tersebut dihadiri ratusan masyarakat petani sekitar pabrik. Lomba yang dilaksanakan dalam rangka memperingati HUT Semen Indonesia ke 59 itu dengan tema “Tanpa petani alam tidak akan lestari dan pohon-pohon tanpa petani tidak akan berseri”.

Lomba green belt kali ini diketuai oleh Agriva Tarigan dari Unit Seksi Reklamasi Tambang Semen Gresik dengan menggandeng intansi permerintah terkait. Yakni BP2KP (Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan) Kabupaten Tuban.
Mulai tahun 2004 Semen Gresik Tuban telah bekerjasama dengan masyarakat sekitar perusahaan dalam pengelolaan area green belt sekitar tambang dengan total sebanyak 327 petani terbagi dalam 20 kelompok tani. Yang masing-masing tersebar pada area desa terdekat tambang.
Menurut Kepala Departemen Produksi Bahan Baku, Musiran dalam sambutan mewakili manajemen mengucapkan banyak terimakasih kepada para petani green belt yang telah hadir. Karena menjadi bentuk apresiasi perusahaan dalam menjaga harmonisasi perusahaan dengan masyarakat sekitar. “Sebagai mitra strategis, harapnya kedepan perusahaan terus tetap membina dan meningkatkan kreatifitas produk yang dihasilkan mempunyai nilai jual yang tinggi,” katanya.
Fokus kegiatan penghijauan area green belt Semen Gresik di Tuban sekarang dengan luas area tanam 55,81 hektar dengan kurang lebih 29,911 pohon diarea quary batu kapur. 26,94 hektar di area tambang tanah liat dengan 25.854 pohon. Diharapkan menjadi ruang hijau pembatas area pelaksanaan penambangan untuk itu.
Jenis pohon menjadi pilihan yang bisa menghasilkan dan sebagai pelindung seperti jenis pohon nagka, sukun, mangga disela-sela pohon keras mahoni dan jati. “Kegiatan ini untuk meingkatkan kerjasama antara perusahaan dengan petani sekitar perusahaan,” jelas Kepala Bagian Humas dan CSR PT SI, Wahyu Darmawan.
Ia menambahkan bahwa dengan kegiatan itu diharapkan para petani yang ada disekitar pabrik dapat termotivasi. Karena hasil pertanian yang dihasilkan dikembangkan menjadi makanan yang siap saji. Sehingga ada nilai tambah dibandingkan dijual langsung dan itu yang akan dikembangkan oleh perusahaan. “Hasil pertaniannya diolah menjadi makanan, sehingga ada nilai tambah dan juga pengasilannya bertambah,” sambungnya.
Sementara itu, menurut Ketua kelompok petani green belt “Maju Makmur” Desa Karanglo, Suyono mengatakan bahwa hampir 12 tahun menggarap area tambang greenbelt dengan 22 orang anggota tani lainnya. Merasa senang bergabung menjadi kelompok tani greenbelt.
Harapannya tetap terus diberdayakan oleh perusahaan. Ditanya soal hasil pertanian yang ditanam diarea greenbelt ?, mereka jual ke pasar sebagian ada juga ke tengkulak yang datang, ” Hasilnya untuk seluruh anggota kelompok ,” katanya dalam bahasa jawa.
Dalam menangani luasan area green belt tersebut semen gresik bekerjasama dengan BP2KP terus berusaha agar lahan tersebut menghasilkan produk pertanian yang saling menguntungkan masyarakat yang tergabung dalam petani green belt. Dalam acara puncak lomba green-belt 2016 Semen Gresik bersama BP2KP telah menilai lomba dengan berbagai kriteria dari kekompakan kelompok. Dengan kategori pelopor serta keberhasilan pengelolaan tanamaman sela ataupun tanaman utama green belt.
Adapun pemenang pertama kategori Pemangku Green Belt oleh Poktan Maju Makmur yang diketua Suyono dengan 22 anggota didaerah Karanglo Tuban. Sedangkan juara pertama kategori pelopor oleh Poktan Rudianto pada wilayah daerah Desa Sugihan. MUHLISHIN