PT Semen Indonesia Klaim Bebas Polusi

TUBAN

BEBAS POLUSI: Beberapa warga dari desa di kawasan Rembang dan Blora saat mengunjungi Pabrik PT SI di Tuban, Rabu (04/03/2015) siang.
BEBAS POLUSI: Beberapa warga dari desa di kawasan Rembang dan Blora saat mengunjungi Pabrik PT SI di Tuban, Rabu (04/03/2015) siang. foto: HUMAS PT SI

seputartuban.com-Direktur Produksi PT Semen Gresik, Prasetyo Utomo, menyatakan PT Semen Indonesia (PT SI) selalu mengedepankan wawasan lingkungan (green industry).

Maka salah besar jika selama ini masyarakat berfikir kalau  aktivitas penambangan yang dilakukan PT SI akan merusak lingkungan dan tidak direklamasi.

“Semen Gresik adalah perusahaan yang memproduksi debu, Jika banyak debu yang keluar maka dapat mengurangi hasil produksi kami. Untuk itu kami menggunakan alat canggih yang berfungsi untuk menangkap debu. Selain itu pabrik kami tidak memberikan dampak polusi yang membahayakan bagi warga karena tidak memiliki limbah yang berbahaya.” ungkap Prasetyo di  hadapan 200 warga beberapa desa di Rembang dan Blora serta siswa kejar paket A, B  dan C saat mengunjungi Pabrik PT SI di Auditorium Pabrik Tuban, Rabu (04/03/2015) siang.

Menurut dia, pasca tambang akan dilakukan pemulihan melalui penanaman kembali atau vegetasi. Adapun jenis pohon yang ditanam adalah tanaman pelindung dan produktif. Sehingga secara tidak langsung bisa melindungi tanah dan mampu menyerap air, serta bermanfaat bagi masyarakat sekitar.

“Kami akan terus memantau agar pabrik kami tidak merugikan lingkungan. Kami selalu terbuka kepada seluruh masyarakat yang ingin mengunjungi pabrik kami. Dengan harapan masyarakat mengetahui bagaimana proses pembuatan semen dan keberadaanya sangat bermanfaat bagi warga sekitar,” tutur Prasetyo.

Dia mengimbuhkan, PT SI telah menerapkan konservasi energi dengan menggunakan bahan bakar alternatif. Misalnya dalam proses pembakaran menggunakan yang dulu menggunakan batubara, namun sekarang menggunakan bahan bakar alternatif berupa sekam padi dari hasil panen warga sekitar.

“Dengan begitu sekam padi hasil panen masyarakat yang tadinya terbuang dapat dimanfaatkan, sehingga masayarakat juga memperoleh keuntungan secara ekonomi,” katanya.

Pada bagian lain, Prasetyo juga menyatakan sebelum kehadiran PT SI petani di kawasan ini panen hanya sekali dalam setahun karena sistem pertanian tadah hujan.

“Sekarang petani di sekitar pabrik bisa panen tiga kali dalam setahun tanpa khawatir kekurangan air. Selain pemanfaatan waduk sebagai pengairan, sebagian masyarakat juga memanfaatkan untuk budidaya ikan dengan sistem keramba,” katanya lagi.

Disebutkan, seluruh pabrik PT SI memiliki aplikasi teknologi yang ramah lingkungan. Sehingga dipastikan kegiatan operasionalnya akan sangat ramah lingkungan. Teknologi dan peralatan yang lebih canggih akan diaplikasikan di Pabrik Rembang.

“Tidak ada yang perlu dikhawatirkan dalam kegiatan proyek pembangunan maupun pasca proyek di Rembang. Semuanya sudah melalui kajian yang mendalam oleh para ahli,” tegas Prasetyo. MUHAIMIN

Print Friendly, PDF & Email