Proyek Miliaran Asal-asalan ? Dinas PUPR Bungkam

seputartuban.com, SINGGAHAN – Proyek Peka Tuban dibawah anggaran Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Tuban dikeluhkan dan menuai polemik. Sejumlah persoalan muncul dalam pelaksanaan proyek peningkatan kapasitas ruas jalan Montong-Jojogan (lanjutan) yang berada di kawasan Nglirip, Desa Mulyoagung, Kecamatan Singgahan Kabupaten Tuban.

Data pagu anggaran pengawasan

Hasil penelusuran seputartuban.com, proyek ini dianggarkan dengan total pagu Rp. 9.891.750.000. Serta anggaran pengawasan dengan pagu Rp. 100.000.000. Melalui rekening Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2019 yang berbeda. Proyek ini mengerjakan jalan yang menjadi akses utama dari Tuban wilayah kota tuban selatan atau sebaliknya. Satu-satunya akses jalan yang mudah dan cepat. Namun sejak pelaksanaan proyek ini menjadi terganggu. Macet berjam-jam atau hingga mengular terjadi secara berkala tiap harinya.

Kapolsek Singgahan, AKP Ali Kanapi, Selasa (5/11/2019) membenarkan kurangnya koordinasi pelaksana proyek dengan pihaknya. Bahkan saat haul Waliyullah Mbah Jabar juga terjadi polemik. Lokasi sudah dikerjakan dan alat berat ditinggal dilokasi, dengan desakan dari aparat keamanan baru memindah alat.

“Surat pemberitahuan proyek baru diantar ke kantor akhir bulan lalu. Padahal suratnya tertanggal agustus. Soal rekayasa lalu lintas seharusnya dikoordinasikan dengan Polres (Sat Lantas Polres Tuban). Agar sama-sama jalan kepentingan pembangunan dan pengguna jalan,” katanya.

Kasat Lantas Polres Tuban, AKP Ricky Tri Dharma menegaskan hingga saat ini belum ada pelaksana proyek yang berkoordinasi dengan pihaknya. “Sama belum ada yang kesaya,” tegasnya.

Pagu anggaran proyek

Salah satu warga yang rumahnya berdekatan lokasi proyek, Suyadi mengatakan hingga saat ini belum ada komunikasi atau bantuan apapun karena warga rumahnya berdebu maupun bising. “Bleduk (berdebu) mas kalau bisa ya disiram kalau pas panas jangan dibiarkan saja begitu. Pemuda sini ya mortal (pengatur jalan secara mandiri) itu,” katanya.

Salah satu pengguna jalan, Heru mengatakan dia beberapa kali terjebak macet saat melintas di kawasan tersebut. “Macetnya sangat lama mas, saya lihat juga ada anak nangis karena nunggu lewatnya lama. Kok bisa begin ya padahal proyek besar, apalagi yang kecil-kecil malah gimana jadinya,” sesalnya.

Untuk menanggapi kondisi ini, sebelumnya, seputartuban.com sudah mengirimkan pertanyaan kepada Plt. Kepala Dinas PUPR, Edi Kartono melalui aplikasi perpesanan. Namun hanya dibaca dan tidak dijawab. Sehingga wartawan media ini tidak dapat melakukan konfirmasi lanjutan terhadap pelaksana proyek atau pemenang tender. Karena di lokasi belum diketahui adanya papan proyek.

Kondisi belum adanya papan proyek juga terjadi di beberapa proyek lainnya. Diantaranya pembangunan/pembongkaran jembatan kawasan Desa Montongsekar. Serta ruas jalan Montong-Kerek. Meski proyek sudah selesai juga belum diketahui adanya papan proyek. NAL/ROFHIK

Print Friendly, PDF & Email