Pengelolaan Wisata Pantai Sowan Setengah Hati

TUBAN

seputartuban.com –Dinas Perekonomian dan Pariwisata (Disperpar) Pemkab Tuban sebut pengelolaan wisata Pantai Sowan di Dusun Sowan, Desa Bogorejo, Kecamatan Bancar, Kabupaten Tuban masih asal-asalan. Padahal pantai itu memiliki potensi dikembangkan menjadi tujuan wisata andalan Tuban. Namun karena tidak memiliki konsep yang baik sehingga kawasan itu sepi pengunjung.

SETENGAH HATI : Raker pengelolaan wisata pantai sowan di ruang Komisi B DPRD Tuban
SETENGAH HATI : Raker pengelolaan wisata pantai sowan di ruang Komisi B DPRD Tuban

Kabid Pariwisata, Diperpar Pemkab Tuban, Sunaryo mengatakan Pantai Sowan belum dikelolanya secara maksimal. Sehingga Pemkab Tuban akan turun tangan dengan menjalin kerjasama dengan Perhutani. “Pantai Sowan itu sangat menarik dan potensinya luar biasa, sedangkan Perhutani tidak memiliki konsep pengelolaan wisata sehingga saat ini belum dimanfaatkan secara maskimal,” katanya usai melaksanakan reses dengan Komisi B DPRD Tuban, Selasa (26/4/2016).

Hasil rapat kerja tersebut disepakati akan dilakukan kerjasama pengelolaan antara Pemkab dengan Perhutani. Sedangkan bentuk kerjasamanya masih belum jelas. “Bentuk kerjasamanya seperti apa masih akan dilakukan kajian dan disesuai dengan aturan yang ada,” ujar Sunaryo.

Administratur Perhutani KPH Jatirogo, Ahmad Basuki menjelaskan rencana kerjasama itu akan disusun selama 1 bulan. Jika memungkinkan akan dilakukan kerjasama pengelolaan wisata itu.  “Kita baru akan mengkaji bentuk kerjasama yang akan kita lakukan dan sesuaikan dengan regulasi yang ada,” katanya.

Pantai Sowan saat ini belum dapat dioperasikan secara maskimal masih terbentur anggaran pengembanganya. Sebab dikelola oleh KPH Jatirogo baru 4 bulan, sedangkan sebelumnya dikelola oleh KBM Perhutani Jawa Timur sejak 2002 lalu. Dia juga mengakui infrastruktur kawasan wisata itu masih kurang baik, sehingga tidak dilakukan promosi.

Pengelolaannya saat ini dilakukan langsung oleh Perhutani dan tidak dikerjasamakan dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH). Karena wilayah tersebut berbatasan langsung dengan laut sehingga tidak ada LMDH-nya. Dia tetap yakin akan bekerjasama dengan Pemkab Tuban, namun Basuki menegaskan pengelolaanya wisata itu harus sepenuhnya dilakukan Perhutani.  “Sebenarnya kita berharap pengelolaan wisata itu dilakukan secara mandiri oleh perhutani,” harap Basuki.

Sekretaris Komisi B DPRD Tuban, Rasmani mengatakan pengelolaan Sowan saat ini masih setengah hati. Sehingga potensi yang sebenarnya dapat dikembangkan akhirnya tidak dapat dimanfaatkan maksimal. “Kita melihat selama ini pengelolaannya kurang bagus, sehingga pendapatan daerah menurun dari retribusi tempat wisata tersebut. Padahal potensi untuk dikembangkannya sangat bagus,” jelas Rasmani.

Diketahui, Pemkab Tuban memperoleh retribusi dari pengelolaan Wisata Pantai Sowan 10 %. Sehingga rata-rata setiap tahunnya memperoleh retribusi sebesar Rp 50 juta. Pemberian retribusi tersebut dilakukan sejak tahun 2002.

Perhutani KPH Jatirogo juga memiliki tempat wisata yang sejak lama sudah beroperasi yakni pemandian air hangat ngaget. Wisata itu belum memberikan retribusi kepada Pemkab dan hingga saat ini masih beroperasi. Namun pembahasanya berbeda, karena pihak Disperpar akan diundang ke KPH Jatirogo untuk melakukan pembahasan bersama. MUHLISHIN

Print Friendly, PDF & Email