TUBAN
seputartuban.com – Darsuki (27), warga Dusun Gesik Tegalan, Desa Gemulung, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban, yang terlibat pertikaian dengan Kisdi (52) warga Dusun Bangkok, Desa Gemulung, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban, hingga Senin (24/06/2013) sore kondisinya masih kritis. Hal ini tidak sesuai dengan anggapan warga sebelumnya yang diduga telah tewas. Pasalnya saat dirawat di RSUD dr R Koesma Tuban, kondisinya masih hidup, meski secara medis amat mengkhawatirkan.
Sementara itu, Kisdi sudah menjalani pemeriksaan di Sat Reskrim Polres Tuban. Terkait perbuatan penganiayaan yang telah dilakukan kepada Darsuki. Selain itu juga diungkap penyebab pertikaian ini. Yakni lantaran dia menolak Darsuki menjadi menantunya. Dan membuat Darsuki marah, kemudian melampiaskan amarahnya dengan membacoknya.
Akibat pertikaian ini, Kisdi juga mengalami luka bacok cukup parah. Dalam perawatan medis, paha kanan Kisdi harus dijahit 8 kali oleh petugass medis dari Puskesmas pembantu Desa Gaji, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban. Hingga akhirnya dirujuk ke RSUD. dr. Koesma Tuban untuk menjalani perawatan lebih serius.
Kaur Bin Ops (KBO) Sat Reskrim Polres Tuban, Iptu Budi Friyanto saat dikonfirmasi membenarkan Kisdi sedang menjalani pemeriksaan. Terkait dirinya telah melakukan pemukulan hingga Darsuki mengalami luka parah dan sampai saat ini masih kritis di ruang ICU RSUD Tuban. “Kita hanya sebatas memeriksa. Belum bisa ditentukan siapa tersangka dan korban. Bisa juga keduanya jadi tersangka dan juga korban, ” ungkapnya.
Diketahui dari pemberitaan sebelumnya, Darsuki usai dipukul Kisdi pada Sabtu (22/06/2013)
harus terkapar bersimbah darah. Hal ini diduga disebabkan karena Darsuki merasa dendam dengan Kisdi, atas penolakan lamaran kepada anaknya. Kemudian Darsuki membacok Kisdi, namun kondisi berbalik arah. Setelah dibacok, Kisdi memukul Darsuki dengan linggis hingga terkapar bersimbah darah. (han)
