Penulis : Alfiya
PALANG
seputartuban.com – Limbah pelepah pisang bisa menjadi barang cantik dan bernilai ekonomis tinggi setelah disentuh tangan kreatif. Seperti yang dilakukan oleh Halia (22), warga Desa Panyuran, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, dia mampu menjadikan limbah pelepah pisang menjadi barang- barang kerajinan bernilai ekonomi.
Kepada seputartuban.com, Senin (10/09/2012). Halia menuturkan bahwa dirinya mampu membuat gantungan kunci, hiasan dinding, vas bunga, tempat tisu, tirai, piring kue, dan kerajian hand made lainnya dengan bahan pelepah pisah. Cukup mudah cara pembuatanya, hanya pelepah pisang dikeringkan, lalu di bentuk motif yang diinginkan, selanjutnya dilapisi kertas karton, dan dieratkan dengan lem. ” Banyak ragam bentuknya, sesuai pesanan juga bisa, ” ujarnya.
Alasan ibu 2 anak menekuni kerajinan ini, dikarenakan pelepah pisang, disamping mudah didapat, juga murah, namun tetap menghasilkan. Memang diakuinya tidak semua orang menyukai kerajinan itu, hanya tertentu saja, bahkan penjualannya pun relatif banyak pesanan. “Banyak yang pesan malahan dari kalangan penikmat kerajinan, bila orang yang kurang suka seni, jarang beli, ” katanya.
Terkait harga, dia menjelaskan bahwa harga sangat berfariatif, tergantung tingkat kesulitan, kerumitan dan bahan baku. Seperti gantungan kunci seharga Rp. 2.500 hingga Rp. 4.000, untuk vas bunga kecil seharga Rp. 15.000, yang paling mahal tirai seharga Rp. 150.000. “Saya otodidak dulu belajarnya, karena berawal dari hobi, untuk harga ya variatif,” imbuhnya.
Seperti Supa’at (43), pelanggan yang jauh- jauh datang dari Kabupaten Gresik ini mengatakan bahwa apabila dia mau membeli harus pesan karena memang masih produksi rumahan. “Saya sudah pesan disini 2 minggu yang lalu, ” tuturnya sambil mengambil pesananya.
Foto : Beragam hasil kerajinan Halia dari bahan pelepah pisang