Pedagang Wisata Gua Putri Asih Ditata

MONTONG

seputartuban.com – Proses persiapan pengelolaan Wisata Goa Putri Asih, sudah sampai penyiapan pedagang yang akan mengisi kios wisata yang sudah disiapkan pengelola. Sabtu (18/6/2016) calon pedagang dikumpulkan untuk mengikuti undian sekaligus pemahaman cara berdagang di lokasi wisata.

SEMANGAT : Proses undian kios pedagang Wisata Goa Putri Asih
SEMANGAT : Proses undian kios pedagang Wisata Goa Putri Asih

Hadir dalam acara yang diselenggarakan Koperasi Wono Asih itu adalah Asper Perhutani BKPH Mulyoagung, pengurus LMDH Sumberjati dan LMDH Wono Asri

Asper BKPH Mulyoagung KPH Parengan, Muhammad Badar, menyampaikan, dengan akan dibukanya Wisata Goa Putri Asih, diharapkan dapat membawa manfaat bagi semua pihak yang terlibat, terutama untuk masyarakat desa hutan.

“Salah satu tujuannya agar masyarakat sekitar Goa Putri Asih ada penghasilan atau meningkatkan perekonomian warga,” katanya, Sabtu (18/6/2016).

Pihaknya juga berharap agar warga sekitar atau pihak yang terlibat dalam pengelolaan destinasi tersebut juga bisa menjaga lingkungan hutan atau memperhatikan kelestarian lingkungan hutan. “Perhutani sudah memberi peluang pengelolaan atau berbagi kepada masyarakat. Jadi kami titipkan lingkungan hutan untuk dijaga,” lanjut Badar.

Dengan tetap terjaga dan terawatnya lingkungan hutan, akan berdambak pada terhindarnya bencana alam dan menjaga kelangsungan kehidupan secara umum. “Kerawanan hutan berakibat bencana, terutama banjir, termasuk angin puting beliung, longsor dan lainnya jadi kami mohon kerjasamanya,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Koperasi Wono Asih, Cipnal Muchlip M mengatakan undian dilakukan karena banyaknya peminat masyarakat untuk berdagang. “Ini agar adil dan hanya masyarakat Desa Guwoterus dan Desa Nguluhan. Setelah ini mereka akan kita latih khusus. Jenis jualanya juga kita bina sehingga wisata layak untuk semua kalangan,” jelasnya.

Dari 14 kios yang disediakan tahap awal ini, semua dagangan sudah ditata. Mulai kuliner, oleh-oleh, khas putriasih dan souvenir sudah dibagi dalam kios tersebut. “Sosialisasi kita lakukan melalui desa dan LMDH. Penentuan jenis jualan untuk menjaga variasi dagangan, sehingga pengunjung dapat dilayani dengan baik,” imbuhnya. USUL PUJIONO