Makna Tri Hari Suci dan Minggu Paskah

TUBAN

KUATKAN KEIMANAN : Jemaat Gereja Paroki St.Petrus Tuban saat menjalankan ibadat
KUATKAN KEIMANAN : Jemaat Gereja Paroki St.Petrus Tuban saat menjalankan ibadat

seputartuban.com – Umat Katolik Tuban bersama seluruh seluruh dunia memasuki Tri Hari Suci, sejak Kamis (24/3/2016) yang disebut Kamis Putih, Jumat Agung, Sabtu Suci untuk memperingati wafatnya Isa Almasih. Serta merayakan minggu Paskah, Minggu (27/3/2016) pesta kebangkitan Tuhan.

Rangkaian perayaan pekan Paskah sudah dimulai sepekan sebelumnya, Minggu (20/3/2016). Umat Katolik merayakan Minggu Palma, perayaan Tuhan Yesus Kristus masuk Kota Yerusalem. Berbagai persiapan dilakukan, mulai membersihkan gereja, mendekorasi, latihan paduan suara serta persiapan telur paskah untuk Paskah anak-anak.

Pengurus Gereja Paroki St. Petrus Tuban, Markus Aris, menjelaskan perayaan Paskah merupakan pusat dan inti iman umat Katolik sebagai pengikut Kristus. Itulah sebabnya untuk merayakan Paskah, umat mempersiapkan diri dengan penuh iman. Dari masa Pra Paskah melalui kegiatan pantang dan puasa, dan secara khusus selama pekan suci.

“Pekan suci kita mulai dengan Minggu Palma, lalu Kamis Putih, kita mengenang malam perjamuan terakhir Yesus bersama muridnya. Di perjamuan terakhir, Tuhan Yesus menunjukkan teladan kasih dan pelayanan tanpa pamrih dengan mencuci kaki para muridnya. Ini memberikan makna kepada hidup dalam cinta kasih Kristus harus melayani satu sama lain,” katanya.

Selanjutnya pada Jumat Agung, umat Katolik akan mengenang sengsara dan wafat Kristus di salib. Hari anak domba paskah dikorbankan yakni Tuhan Yesus Kristus. “Dalam kisah sengsara Tuhan Yesus sampai wafat di salib. Umat mengungkapkan rasa cinta dan hormat kepada salib dengan perarakan dan penyembahan salib. Sebagai pengikut Kristus umat Kristiani dituntut untuk berpartisipasi dengan penuh iman,” lanjutnya.

Dia menambahkan, puncak dari tri hari Suci adalah Sabtu Suci, malam vigili paskah dan hari Minggu Paskah. “Inilah kunci pemahaman akan Paskah. Berkat keselamatan Allah, Wafat dan kebangkitan Kristus terpenuhilah. Inilah dasar Iman Katolik seperti ungkapan Santo Paulus, Jika Kristus tidak dibangkitkan maka sia-sialah kepercayaan kamu,” pungkasnya. USUL PUJIONO