Luapan Sungai Bengawan Solo Lumpuhkan Pendidikan

RENGEL

seputartuban.com – Debit air meningkat sungai bengawan solo terus meningkat, Hingga Jumat (2/12/2016) sekitar 16 sekolah terendam. Kondisi itu jelas mengganggu proses pendidikan siswa, termasuk terancam batal dilakukan Ujian Akhir Sekolah pada Senin (5/12/2016).

SELALU SIAGA : Kepala Sekolah SDN Ngadirejo I, Muhamad Khusni usai menyelamatkan buku perpustakaan di sekolah agar tidak terendam banjir
SELALU SIAGA : Kepala Sekolah SDN Ngadirejo I, Muhamad Khusni usai menyelamatkan buku perpustakaan di sekolah agar tidak terendam banjir

Di Kecamatan Rengel 9 sekolah dasar terendam, sehingga aktivitas belajar siswa diliburkan. Sekolah yang diliburkan adalah SDN I dan SDN II Ngadirejo, SDN I dan SDN II Tambakrejo, SDN I dan SDN II Kanorejo, SDN I dan SDN II Karangtinoto, dan SDN I Bulurejo.  Sekolah tersebut telah terendam dengan ketinggian lebih dari 1 Meter.

Kepala Sekolah SDN Ngadirejo I, Muhamad khusni (54) mengatakan bahwa jika luapan sungai bengawan solo terus mengalami peningkatan, maka UAS ditunda karena gedung masih terendam. “Sampai dengan hari ini kami belum mewacanakan untuk memberikan jam pelajaran bagi siswa. Namun siswa sudah kami sarankan agar belajar dirumah,” katanya.

Di sekolah yang dipimpinya, kedalaman banjir mencapai 110 cm lebih. Selain sibuk menyelamatkan meubelair juga buku-buku siswa, administrasi sekolah harus diselamatkan agar tidak terendam. “Buku dan administrasi sekolah harus diselamatkan pula, kalau air naik lagi ya kita harus selalu siaga,” imbuhnya.

Banjir luapan sungai bengawan solo juga merendam 7 sekolah di kawasan Kecamatan Plumpang. Rincianya, 3 sekolah berada di Desa Kebomlati, 3 lainya berada di Desa Kedungsoko dan 1 sekolah berada di Desa Klotok. Sekolah di wilayah Kecamatan Soko juga mengalami kondisi serupa. Sehingga kondisi pendidikan di bantaran sungai bengawan solo mengalami lumpuh. ARIF AHMAD AKBAR

Print Friendly, PDF & Email